Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan strategi utama untuk mendorong digitalisasi industri halal melalui pemanfaatan teknologi.
Adapun, strategi yang dimaksud a.l. penggunaan platform digital e-commerce untuk memasarkan produk yang telah tersertifikasi halal, penggunaan pembayaran digital dalam transaksi pembayaran diantaranya QRIS yang dapat membuat transaksi pembayaran menjadi lebih mudah dan inklusif dan pemanfaatan keuangan digital syariah untuk mendorong pembiayaan pada bisnis halal.
"Strategi lain yang juga ditempuh adalah pemanfaatan halal traceability guna memperkuat ekosistem jaminan produk halal untuk penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke tangan konsumen dan sertifikasi digital halal melalui pemanfaatan sistem sertifikasi digital menggunakan Artificial Intelligence (AI) agar proses sertifikasi produk dapat lebih cepat dan efisien," kata Juda, dalam pembukaan The 6th Indonesia International Halal Lifestyle (INHALIFE) Conference 2024, di Jakarta (31/10).
Deputi Gubernur Juda juga menekankan bahwa digitalisasi industri halal tidak hanya terkait pemanfaatan teknologi, namun juga membangun ekosistem produk halal yang terbuka, efisien, dan adil untuk kemajuan industri halal Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai wujud nyata pemanfaatan teknologi digital, BI meresmikan Enterprise Resources Planning (ERP) Sistem Informasi Integrated Farming with Technology Information and Society (Infratani) atau disingkat sebagai Simfratani.
Simfratani merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung program pertanian di Indonesia, khususnya dalam pemantauan dan pelaporan kegiatan tanam dan panen. Sistem ini bertujuan untuk membantu pemetaan kebutuhan dan produksi pangan, serta memberikan data real-time terkait perkembangan pertanian di berbagai wilayah.
Konferensi INHALIFE yang diselenggarakan pada hari ini merupakan salah satu rangkaian perhelatan ISEF 2024 yang berlangsung dari 30 Oktober s.d. 3 November 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber ahli di bidang industri halal, praktisi, konsultan, dan pelaku usaha yang mendiskusikan mengenai pencapaian ekonomi syariah digital Indonesia, aplikasi teknologi digital dalam mendukung bisnis halal, serta inovasi dan kolaborasi antarpihak dalam membangun ekosistem digital halal.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus & Sinergi BI Dorong Pendalaman Industri Keuangan Syariah
Next Article Masih Prospektif, Ini Kata Bankir Soal Perbankan Syariah