Jakarta, CNBC Indonesia - "Yang klasik belum tentu nggak asik", mungkin itu jadi pemikiran yang terbesit saat beredar kabar grup Djarum mengakuisisi salah satu bisnis kuliner legendaris, Bakmi GM.
Bakmi GM, Perusahaan restoran mie tertua di RI
Bakmi GM telah lama menjadi ikon restoran bakmi di Jakarta. Didirikan pada 1959 oleh sepasang suami-istri Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong,
Dalam sejarahnya, Bakmi GM dulu bernama Bakmi Gajah Mada. Bermula dari warung di tepi Jalan Gajah Mada 77, Jakarta Pusat sejak lebih dari setengah abad lalu, kemudian Bakmi GM ekspansi ke Jakarta Selatan dengan mendirikan kios di Melawai pada 1971.
Kemudian Bakmi GM mendirikan cabang di M.H. Thamrin yang kemudian pindah ke Jalan Sunda sekitar enam tahun kemudian. Tidak berhenti sampai disitu, Bakmi GM kemudian ekspansi ke pusat perbelanjaan atau Mal Pondok Indah. Memasuki era 1990-an, Bakmi GM melebarkan sayapnya menjadi restoran waralaba.
Kini Bakmi GM telah diwariskan Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong kepada anak-anaknya dan memiliki outlet-outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Kabar Akusisi Grup Djarum Masuk ke Bisnis Kuliner
Menurut kabar beredar, Grup Djarum disebut mengakuisisi 85% saham PT Griya Mie Sejati, perusahaan yang menjadi induk dari Bakmi GM dengan nilai transaksi mencapai Rp2,1 triliun - Rp2,4 triliun.
Sementara itu, terkait kabar akuisisi Bakmi GM, Corporate Communications Manager PT Djarum Budi Darmawan tidak menampik maupun membenarkan. Dia mengatakan lebih baik mengkonfirmasi ke pihak PT Griya MieSejati.
"Mengenai Bakmi, hal tersebut silakan ditanyakan ke Bakmi GM," kata Budi saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (10/12/2024).
Terkait upaya PT Djarum untuk mendiversifikasi dengan merambah ke bisnis makanan, Budi mengatakan pihaknya belum memiliki rencana.
"Untuk ekspansi belum," ujarnya.
Meskipun belum ada kabar resmi terkait aksi korporasi ini, tetapi jika memang Grup Djarum mengakuisisii Bakmi GM, tentu ini bisa menjadi suatu langkah strategis untuk melebarkan sayapnya ke dunia kuliner.
Hitung-hitungan Omset dan Prospek Bakmi GM
Jika kita hitung-hitungan soal omset, mengutip situs resmi perusahaan, Bakmi GM saat ini melayani lebih dari 30.000 pelanggan per hari. Dengan asumsi harga menu Rp30.000-an hingga Rp50.000-an, Bakmi GM bisa mengantongi omzet Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar per hari,
Saat ini terdapat sekitar 1200 pegawai yang tergabung dalam Bakmi GM yang tersebar di 52 cabang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Jadi, per outlet bakmi GM terdapat sekitar 23 karyawan yang bertanggung jawab.
Jika membandingkan dengan kompetitornya, jumlah cabang bakmi GM ini terbilang relatif sedikit padahal sudah berdiri lebih dari lima dekade.
Salah satunya, Solaria yang sudah berdiri sejak 1985 telah memiliki lebih dari 200 gerai yang tersebar di 55 kota di 31 provinsi di Indonesia.
Kompetitor lainnya, ada restoran hot pot Haidilao yang didirikan pada 1994 di Jianyang, Provinsi Sichuan, China. Saat ini, Haidilao memiliki lebih dari 1.700 gerai di lebih dari 16 negara. Sementara di Indonesia, ada tujuh outlet yang tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya.
Sementara jika dibandingkan dengan restoran lain yang memiliki spesialisasi khusus bakmi di Indonesia, jumlah cabang bakmi GM relatif lebih banyak dan memiliki brand awareness yang lebih tinggi.
Seperti Bakmi Buncit yang berdiri pada 2005 hanya punya empat cabang, Bakmi Golek yang berdiri pada 1984 punya delapan cabang, sementara Bakmi Gang Kelinci yang sudah berdiri lebih dulu pda 1957 malah punya cabang lebih sedikit, hanya 11 outlet.
Jumlah cabang bakmi GM relatif kalah saing dengan bakmi Naga yang sangat ekspansif karena baru berdiri 2010 tetapi sudah punya 70 gerai waralaba dan 30 gerai milik sendiri.
Meski begitu, bakmi GM lebih memiliki brand awareness yang baik, mengutip dari laman Top Brand Award, selama empat tahun terakhir bakmi GM memiliki nilai indeks brand paling tinggi dibandingkan kompetitor yang lain.
Adapun, bakmi GM menyediakan lebih dari 50 menu yang dapat dipilih oleh pelanggan. Beberapa produk baru pun diluncurkan secara berkala untuk meningkatkan minat konsumen seiring dengan perubahan tren.
Meski begitu, menu makanan bakmi GM yang dasarnya menggunakan mie, termasuk dalam kategori comfort food yang sifatnya klasik dan cenderung tidak lekang oleh jaman lantaran disukai oleh berbagai kalangan dan sering dijadikan menu andalan makan siang atau malam sehari-hari.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)