Kisah Volkswagen, Mobil Rakyat yang Kini Terancam Bangkrut

2 months ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan mobil asal Jerman, Volkswagen (VW), mengalami gonjang-ganjing internal di negara asal dan penurunan penjualan di Indonesia. 

Dalam pernyataan tertulis, CEO Volkswagen Group Oliver Blume, mengatakan perusahaan akan mengambil tindakan restrukturisasi menyeluruh imbas memburuknya situasi ekonomi dan kemunculan pesaing baru yang memasuki pasar Eropa. 

"Lingkungan ekonomi menjadi lebih sulit, dan pesaing baru memasuki pasar Eropa. Selain itu, Jerman sebagai lokasi manufaktur juga semakin tertinggal dalam hal daya saing," katanya, dilansir dari CNBC International, Senin (9/9/2024).

Atas dasar ini, perusahaan sekarang bertindak tegas. Salah satunya melalui proses restrukturisasi demi efisiensi. Pernyataan Blume ini juga mengindikasikan akan ada penutupan pabrik di lokasi produksi kendaraan dan komponen. 

Sedangkan di Indonesia, penjualan unit VW mengalami penurunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan VW di dalam negeri hanya puluhan unit dalam satu tahun. Bahkan, pada Juli 2024, penjualan hanya 2 unit.Kondisi VW saat ini berbanding terbalik dengan kondisi pada masa silam yang sempat menjadi mobil terlaris di dunia. Bahkan, disebut sebagai mobil rakyat saking merajalela. 

Bagaimana kisahnya?

Kisah mobil VW tak terlepas dari ide awal Kanselir Jerman, Adolf Hitler (1933-1945). Kala itu, Hitler ingin Jerman membuat mobil sendiri yang murah, kencang, dan tahan lama. Tujuannya agar rakyat bisa memiliki mobil. Apalagi, Jerman sudah punya jalan tol yang bisa dipakai buat kebut-kebutan.

Maka, pada 28 Mei 1937, perusahaan Volkswagen diresmikan oleh Hitler di Berlin, Jerman. Volkswagen sendiri berarti "mobil rakyat" dalam Bahasa Indonesia.

Meski begitu, operasional terhambat imbas Perang Dunia II. Kita tahu Jerman menjadi negara penting dalam pertempuran. Praktis proyek-proyek non-militer harus berhenti dahulu, sekalipun kita juga tahu Jerman kelak menelan kekalahan. 

Beruntung, kekalahan Jerman tak membuat pabrik Volkswagen ikut diberangus. Seorang perwira Inggris, Ivan Hirst, menyelamatkan pabrik dan purwarupa yang sudah dibuat. Dari sini, kemudian ide Hitler yang ingin membuat mobil rakyat dijalankan oleh pemerintahan baru. 

Dalam paparan Bernhard Rieger dalam The People's Car: A Global History of the Volkswagen Beetle (2013), pemerintah kala itu menganggap ide mobil rakyat bisa menjadi salah satu visi mewujudkan Jerman yang modern pasca-PD II. Maka, proyek VW pun dimulai kembali.

Seluruh pendanaan diberikan oleh pemerintah. Faktor ini yang kemudian membuat VW langsung menguasai pasar ketika diperkenalkan sebagai mobil sipil pada 1949. Sebab, pabrikan mobil lain, seperti Ford, Mercedes Benz, dan sebagainya, tak giat berproduksi imbas larinya pemodal di era perang. 

Mobil pertama VW adalah seri Beettle yang di Indonesia disebut VW Kodok. Sesuai tujuan, VW Bettle dijual murah supaya rakyat bisa membeli. Perjalanan pun sesuai harapan, Volkswagen benar-benar sesuai namanya yang menjadi mobil rakyat. 

Bernhard Rieger mencatat, VW sudah terjual 1 juta unit 6 tahun setelah pertama kali rilis. Dari sini, VW kemudian menjadi ikon Jerman. Apalagi saat mulai dijual hingga ke luar negeri. Kala ini terjadi, sejarah mencatat pesatnya penjualan VW memantik pertumbuhan ekonomi Jerman mencapai 8%. Harapan pemerintah Jerman menjadi modern dari mobil VW pun terwujud.

Seiring waktu, VW juga tak hanya memproduksi Beettle, tapi juga banyak seri lain. Seluruhnya diterima masyarakat dunia. Pernah pada 2016, penjualan VW menyalip Toyota di papan atas industri otomotif dunia. Hanya saja, kejayaan VW tersebut mengalami penurunan pada 2024 imbas dinamika ekonomi dan persaingan. 


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research