Jakarta, CNBC Indonesia - Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya sendiri. Kalimat tegas dan bermakna dalam tersebut keluar dari mulut Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Ir. Sukarno. Rasanya, pekikan Bapak Bangsa itu masih terngiang dan relevan dengan kondisi Indonesia pada saat ini.
Bagaimana tidak, mimpi negara kita untuk menggapai Indonesia Emas 2045 terancam kandas jika rakyatnya masih banyak yang hidup kelaparan, menderita gizi buruk dan memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Semua itu bukan ulah musuh di medan pertempuran atau kerjaan bangsa lain yang tidak menginginkan negara kita maju. Melainkan karena diri kita sendiri yang tidak bisa mengurus masyarakatnya dengan baik.
Bayangkan saja, angka stunting alias gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar prevalensi-nya masih di angka 21,5% pada tahun 2023. Menurut organisasi badan kesehatan dunia atau world health organization (WHO), masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting-nya lebih dari 20%. Artinya secara nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis.
Mengapa angka stunting menjadi penting dalam mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045? berdasarkan catatan Bank Dunia, dalam jangka panjang stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2-3% dari produk domestik bruto (PDB) per tahun. Stunting juga dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas pasar kerja terhambat serta memperburuk kesenjangan/inequality.
Maka tak heran jika di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, angka stunting diharapkan bisa ditekan hingga 14% prevalensinya di 2024, dan bahkan lebih rendah lagi di tahun depan. Tak hanya itu, Prabowo juga mengusung program makan bergizi gratis sebagai quick win 100 hari kerjanya, karena beliau percaya, mengubah suatu bangsa itu menjadi cerdas tidak cukup hanya dari pendidikannya saja, namun sejak bayi bahkan dalam kandungan, kecerdasan otak seseorang sudah ditentukan.
Srikandi Gizi Asal Sleman
Sebuah fakta miris terhadap kecerdasan orang Indonesia pun belakangan terungkap. Menurut World Population Review 2024, rata-rata IQ orang Indonesia adalah 78,49. Angka ini jauh di bawah rata-rata IQ global yang berkisar antara 85 hingga 115. Dengan skor ini, Indonesia menempati peringkat ke-129 dari 197 negara yang diuji. Untuk itu, perubahan yang mendasar dan masif perlu dilakukan jika ingin Indonesia tetap menjadi bangsa emas di tahun mendatang.
Itu pula yang dilihat oleh Ayu Fauziyyah Adhimah seorang perempuan muda inspiratif asal Sleman yang telah menciptakan platform Gizipedia, sebuah inisiatif pendidikan kesehatan berbasis digital yang berfokus pada peningkatan pengetahuan gizi masyarakat Indonesia. Sebagai lulusan dalam bidang kesehatan masyarakat dan gizi, namanya mungkin tidak banyak dikenal publik, namun bagi para pegiat gizi, Ayu layaknya srikandi yang memiliki pengaruh besar bagi perkembangan bangsa ini menuju Indonesia Emas.
Dibuatnya Gizipedia Indonesia sendiri didasari oleh pemikiran para pendiri-nya yang resah dengan tidak adanya wadah bagi ahli gizi, mahasiswa gizi, dan masyarakat untuk berdiskusi dan mendapatkan pengetahuan yang valid mengenai gizi. Ayu berujar sejumlah masyarakat lebih mempercayai informasi gizi dari para influencer yang tidak memiliki background gizi dan kesehatan daripada informasi dari ahli gizi yang kompeten di bidangnya.
Melihat fenomena tersebut,Gizipedia berharap bisa memberikan manfaat lebih luas dan bekerja sama lintas sektor untuk meningkatkan status gizi masyarakat dan membantu ahli gizi dalam bekerja dengan membuat aplikasi dengan rumus perhitungan gizi. Gizipedia dirancang untuk menyebarkan pengetahuan gizi yang benar kepada masyarakat, dan diisi oleh tim ahli gizi yang berpengalaman, termasuk dietisien dan nutrisionis yang telah terdaftar di Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
Melalui Gizipedia, Ayu menyediakan informasi berbasis ilmiah mengenai nutrisi, kesehatan, dan panduan praktis terkait pola makan sehat. Konten di platform ini mencakup berbagai artikel, infografis, video edukatif, hingga webinar yang bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi yang baik bagi kesehatan. Harapannya satu, membuat masyarakat Indonesia memiliki pemahaman yang sama perihal gizi, dan tidak ada lagi stunting di Indonesia.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini: