- Perhatian para pelaku pasar tertuju ke rilis data akhir tahun dari Amerika Serikat
- IKK AS melemah di tengah pandangan konsumen terhadap efek tarif impor Trump
- The Atlanta Fed memperkirakan produk domestik bruto AS meningkat 3,1% di kuartal keempat
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia bangkit dari keterpurukan yang dialami sepanjang pekan kemarin. Pasar saham dan nilai tukar rupiah pun menguat di hari pertama perdagangan pekan yang singkat ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah bergairah pada akhir perdagangan Senin (23/12/2024), di tengah harapan pelaku pasar akan adanya window dressing pada pekan ini.
IHSG ditutup melejit 1,61% ke posisi 7.096,44. IHSG pun makin dekati level psikologis 7.100.
Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 9,3 triliun dengan melibatkan 23,7 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 999.674 kali. Sebanyak 326 saham menguat, 251 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan yakni mencapai 2,79%.
Sementara dari sisi saham, perbankan raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar yakni mencapai 20,5 indeks poin.
Selain itu, adapula emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang juga menopang IHSG sebesar 9,3 indeks poin.
Pada pekan ini, perdagangan pasar keuangan RI hanya berjalan tiga hari saja. Lantaran pada tanggal 25-26 merupakan hari libur Natal dan cuti bersama.
Meskipun pasar keuangan RI hanya berjalan tiga hari saja, pasar masih berharap adanya Santa Rally pada perdagangan pekan ini, mengingat pergerakan IHSG sudah terjun cukup dalam sepanjang pekan lalu.
Pekan ini, dunia menunggu fenomena Santa Claus Rally di pasar saham, termasuk di Indonesia. Santa Claus Tally menjadi momentum menarik mendulang cuan jelang akhir tahun dan diyakini menjadi suatu pertanda yang baik untuk tahun yang akan datang.
Untuk diketahui, Santa Claus Rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua hari perdagangan pertama di bulan Januari.
Di sisi lain, rupiah berhasil menguat pada penutupan perdagangan awal pekan ini Senin (23/12/2024).
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Senin (23/12/2024) rupiah sumringah dengan menguat hingga 0,12% ke level Rp16,170/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.120/US$ dan terjauh di posisi Rp16,180/US$.
Rilis data uang beredar (M2) oleh Bank Indonesia turut memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar. Data menunjukkan uang beredar pada Oktober 2024 mencapai Rp9.078,6 triliun, tumbuh 6,7% secara tahunan (yoy).
Meskipun pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,2%, stabilitas penyaluran kredit yang tumbuh 10,4% (yoy) mencerminkan bahwa aktivitas ekonomi domestik masih solid. Faktor ini memberikan landasan fundamental yang kuat bagi pergerakan rupiah.
Pages