Awas Ada Kamera Tersembunyi di Kamar Hotel, Ini 5 Cara Deteksinya

2 days ago 6

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamera tersembunyi juga menjadi momok menakutkan bagi para wisatawan yang sedang berlibur. Sebab, dalam beberapa kasus kamera tersembunyi banyak ditemukan di penginapan, toilet dan tempat lainnya.

Spycam, demikian sebutannya, saat ini semakin canggih sehingga memudahkan orang melakukan tindak kejahatan. Kamera tersembunyi bisa dipasang hampir di mana saja, termasuk di tempat-tempat yang paling tidak terduga.

CEO perusahaan layanan teknologi OMG Solutions yang berbasis di Singapura, Pieter Tjia mengatakan bahwa tidak sedikit oknum menjual rekaman yang diambil dari kamera tersebut ke situs-situs porno, sehingga bisa dilihat ribuan kali. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mendeteksi kamera tersembunyi di sekitar Anda melindungi diri sendiri dan privasi Anda.

Untuk mengetahuinya, Tjia dan timnya menyembunyikan 27 kamera di sebuah rumah, lalu memberikan kepada CNBC perangkat yang biasa direkomendasikan untuk menemukannya.

Secara total, CNBC melakukan lima putaran pengujian untuk melihat metode mana yang paling efektif.

Tes 1: Menggunakan 'mata telanjang'

Pertama, memeriksa ruangan menggunakan metode termudah dan termurah yakni tes menggunakan mata telanjang.

Salah satu tim CNBC, Victor Loh, pergi dari satu ruangan ke ruangan lain, memperhatikan bahwa tidak ada sesuatu pun yang tampak aneh atau mencurigakan. Setelah 20 menit mencari, dia menemukan satu kamera tertanam di dalam jam dinding karena terlihat waktu pada jam tersebut salah.

"Saya menemukan satu. Tapi kamar itu disamarkan dengan sangat baik," katanya.

Tes 2: Menggunakan ponsel

Untuk tes ini, Victor mengunduh aplikasi populer bernama Fing, yang memindai jaringan Wi-Fi untuk mencari kamera. Dia juga menggunakan senter ponselnya untuk memudahkan melihat lensa kamera.

Aplikasi tersebut menunjukkan ada 22 perangkat terhubung ke Wi-Fi rumah tetapi tidak ada kamera.

Tjia menjelaskan, saat anggota timnya memasang kamera di rumah, mereka juga memasang jaringan nirkabel kedua. Mereka kemudian menghubungkan kamera tersembunyi ke jaringan tersebut, melewati jaringan utama rumah.

"Bahkan jika kami tidak melakukan ini, aplikasi akan menunjukkan kamera ada di dalam rumah, namun tidak di mana lokasinya," katanya.

Victor lebih beruntung menggunakan senter ponselnya. Dengan senter, ia menemukan tiga kamera lagi yakni dalam repeater Wi-Fi, kancing baju, dan boneka beruang.

Tjia mengatakan sebagian besar kamera tersembunyi adalah buatan China, yang ironisnya justru dilarang di Negara Tirai Bambu itu.

Tes 3: Menggunakan detektor frekuensi radio

Dengan hanya empat dari 27 kamera yang ditemukan, sekarang saatnya beralih ke perangkat yang dirancang untuk menemukan kamera tersembunyi seperti detektor frekuensi radio yang berbunyi 'bip' ketika dekat dengan kamera pengintai.

Hal itu berfungsi ketika kamera dihidupkan dan terhubung ke Wi-Fi, artinya mereka tidak akan menemukan kamera yang menggunakan kartu SD untuk menyimpan data, kata Tjia.

Detektor itu juga rentan terhadap alarm palsu.

Perangkat ini juga memiliki detektor lensa internal, namun bunyi bip tersebut terbukti sangat mengganggu sehingga Victor tidak menemukan satu kamera pun dengan perangkat ini. Bahkan perangkat itu berbunyi bip saat berada di bagian rumah yang tidak ada kamera sama sekali.

Tes 4: Menggunakan detektor lensa

Selanjutnya dengan detektor lensa yang murah, portabel, dan mudah digunakan. Perangkat ini memancarkan cahaya inframerah, yang dipantulkan kembali dari lensa kamera sebagai titik merah.

Kendati demikian, Anda harus dekat dengan kamera agar dapat berfungsi.

Meskipun populer, Victor hanya menemukan dua kamera dengan perangkat ini, yakni satu di dalam diffuser minyak esensial, dan yang lainnya di perangkat jaring Wi-Fi.

Tes 5: Menggunakan detektor lensa canggih

Untuk tes terakhir, Victor menggunakan detektor lensa yang lebih canggih.

Berbentuk menyerupai teropong, detektor ini juga menonjolkan cahaya yang dipantulkan dari lensa kamera. Namun perangkat ini mampu bekerja dari jarak jauh sehingga memungkinkan Victor melihat kamera dari seberang ruangan. Bisa juga di ruangan terang atau gelap.

Victor kembali menemukan kamera di dalam kotak tisu dan tas kulit, dan satu lagi terkubur di antara file di bawah meja. Namun dia perlu melihat langsung ke lensa untuk menemukannya.

Secara total, ia menemukan 11 kamera dengan perangkat ini.

Hasil akhirnya

Secara total, Victor berhasil menemukan 17 dari 27 kamera. Ini bukan hasil yang buruk juga bukan yang bagus, mengingat waktu yang ia habiskan untuk menemukannya tidaklah mudah.

"Saat Anda bepergian, tentunya Anda benar-benar kelelahan. Hal terakhir yang ingin Anda lakukan bukanlah menghabiskan satu jam untuk mengamati setiap sudut dan celah hanya untuk menemukan kamera," katanya.

Postingan media sosial tentang kamera tersembunyi telah meningkat hampir 400% dalam dua tahun terakhir, menurut perusahaan data Sprout Social. Tidak heran, banyak artikel yang didedikasikan untuk menemukan solusi cepat dan mudah terhadap masalah yang berkembang ini.

"Tapi dalam permainan kucing-kucingan ini, kamera tersembunyi lebih unggul. Alat pendeteksinya semakin baik, begitu pula kamera yang disembunyikan, kata Tjia.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Resmi Dibuka, Jakarta X Beauty 2024 Hidupkan Industri Kecantikan

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research