5 Hal Paling Ditunggu dari Keputusan The Fed, Bisa Guncang Dunia

3 months ago 39

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pelaku pasar dunia sedang menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/12/2024) dini hari waktu Indonesia. Selain keputusan suku bunga, pasar juga menunggu update kebijakan The Fed yang akan diambil ke depannya.

The Fed menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mulai Selasa hingga Rabu waktu AS atau Rabu hingga Kamis dini hari waktu Indonesia.

Keputusan The Fed adalah salah satu berita yang paling dinantikan oleh pelaku pasar keuangan di seluruh dunia, mengingat dampak dan pengaruhnya yang besar. The Fed menjadi simbol dominasi AS dalam bidang ekonomi karena memiliki kekuasaan penuh atas penerbitan dolar AS. Selain itu, AS juga merupakan pusat industri keuangan global, sehingga perkembangan di negara ini sangat berpengaruh.

Pelaku pasar tampak hampir sepakat jika The Fed akan memangkas suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan 95,4% investor yakin The Fed akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke angka 4,25-4,50%.

CMEFoto: Meeting Probabilities
Sumber: CME FedWatch Tool

Untuk diketahui, saat ini suku bunga The Fed berada di level 4,50-4,75%. Posisi ini lebih rendah 25 bps setelah sebelumnya pada November 2024, suku bunga acuan The Fed berada di angka 4,75-5,00%.

Berikut lima hal penting yang dicermati pasar menjelang pengumuman The Fed Kamis dini hari waktu Indonesia.

1. Suku Bunga

Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) sebelumnya (September 2024), The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 bps, melonggarkan kebijakan moneter untuk pertama kalinya dalam empat tahun karena adanya kemajuan dalam mandat ganda Fed.

Keputusan Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter ini kemungkinan akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan pasar tenaga kerja yang melambat pada saat itu. Perlambatan pasar tenaga kerja baru-baru yang terjadi saat itu menjadi risiko yang lebih besar dibandingkan inflasi. Maka dari itu pemotongan suku bunga ini merupakan langkah yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara saat ini pelaku pasar cukup optimis bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya pada pertemuan terakhir di tahun ini, namun hal yang perlu dicermati adalah angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) justru mengalami kenaikan dan tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode Oktober 2024.

Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan untuk The Fed tidak memangkas suku bunganya pada pertemuan kali ini.

Dilansir dari CNBC International, Mantan Presiden Boston Fed, Eric Rosengren, juga baru-baru ini mengatakan kepada CNBC bahwa dia tidak akan melakukan pemotongan pada pertemuan ini.

"Mereka sangat jelas tentang apa target mereka, dan saat kita melihat data inflasi yang masuk, kita melihat bahwa inflasi tidak terus melambat dengan cara yang sama seperti sebelumnya," kata George. "Jadi itu, saya pikir, adalah alasan untuk berhati-hati dan benar-benar memikirkan seberapa banyak pelonggaran kebijakan ini yang diperlukan untuk menjaga ekonomi tetap pada jalurnya."

2. Proyeksi Ekonomi

The Fed akan merilis update triwulanan mengenai perekonomian, khususnya Produk Domestik Bruto (PDB), inflasi, dan tingkat pengangguran. Secara kolektif, perkiraan tersebut dikenal sebagai Ringkasan Proyeksi Ekonomi (Summary of Economic Projections/SEP) untuk 2025 atau tahun depan.

Beberapa proyeksi data ekonomi dan data ketenagakerjaan AS akan menjadi hal yang ditunggu pelaku pasar secara global termasuk bank sentral di berbagai belahan di dunia karena dapat berdampak pada perekonomian berbagai negara di dunia.

3. Dot Plot

Dalam FOMC kali ini, akan dirilis dokumen dot plot yang berisi ekspektasi masing-masing anggota perihal suku bunga The Fed ke depan.

Secara khusus, investor akan melihat bagaimana belasan anggota FOMC, baik pemilih maupun non-pemilih, akan menunjukkan ekspektasi mereka terhadap suku bunga 2025 hingga beberapa tahun ke depan.

Yang akan menjadi fokus utama pasar adalah percakapan Ketua The Fed, Jerome Powell dengan media, diikuti oleh dot-plot. Powell baru-baru ini mengatakan bahwa The Fed "dapat lebih berhati-hati" tentang seberapa cepat mereka melonggarkan kebijakan di tengah apa yang ia gambarkan sebagai ekonomi yang "kuat".

"Kita akan melihat mereka cenderung mengarah ke proses untuk menaikkan proyeksi inflasi mereka," kata Vincent Reinhart, kepala ekonom BNY Mellon dan mantan direktur Divisi Urusan Moneter di Fed, di mana ia bekerja selama 24 tahun. "Dot-plot akan sedikit naik, dan akan ada perhatian besar di konferensi pers mengenai ide untuk melewati pertemuan. Jadi, ini akan menjadi pemotongan yang hawkish dalam hal ini."

Sebagai informasi, matriks terakhir diperbarui pada September 2024, bahwa memang masih ada kemungkinan The Fed memangkas suku bunganya mengingat target The Fed dalam dot plot terakhir yakni suku bunga acuan di angka 4,25-4,50% dengan jumlah sembilan dot. Sementara median dari 19 dot yang ada juga mengacu pada angka 4,25-4,50%.

Sedangkan pada 2025, target pemangkasan suku bunga The Fed yakni cukup banyak dengan suku bunga acuan pada akhir 2025 di angka 3,25-3,50%.

The FedFoto: Dot Plot Matrix (September 2024)
Sumber: SEP of The Fed

4. Pernyataan The Fed

Pernyataan pejabat The Fed juga akan menjadi perhatian besar pasar mengingat kerapnya The Fed memberikan sinyal kebijakan melalui pernyataan mereka yang dapat berdampak bagi bank sentral negara lainnya.

Keputusan The Fed terhadap suku bunga akan berpengaruh terhadap indeks dolar AS (DXY) itu sendiri dan hal ini akan memengaruhi nilai tukar mata uang negara lainnya dengan memberi tekanan.

Pernyataan pasca-pertemuan komite juga perlu diubah untuk mencerminkan pemotongan suku bunga yang diharapkan serta panduan ke depan tambahan yang mungkin ditambahkan oleh komite.

5. Konferensi Pers

Selain menyampaikan hasil FOMC, Powell akan melakukan tanya jawab dengan wartawan selama sekitar 45 menit.

Dalam beberapa kesempatan, Powell kerap menyampaikan pernyataan yang tidak tercantum di dalam dokumen saat menggelar konferensi pers.

Pernyataan yang tidak bisa ditebak inilah yang ditunggu pelaku pasar dan biasanya menggerakkan pasar sebab informasi tambahan yang diberikan Powell dapat menjadi pertimbangan lain bagi pelaku pasar untuk mengambil keputusan dan memproyeksi kebijakan The Fed ke depannya. Salah satu yang ditunggu dari konferensi pers ini adalah seberapa besar The Fed akan memangkas suku bunganya di sisa tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research