Jakarta,CNBC Indonesia- Iran di luar dugaan menjadi salah satu tujuan utama bagi mereka yang ingin menyembuhkan penyakit.
Ketika berbicara tentang wisata medis, Iran mungkin bukan negara pertama yang muncul di benak kita. Nama-nama seperti Thailand atau Singapura nampaknya lebih sering muncul.
Namun, di balik citra geopolitik yang sering kali salah dipahami, Iran kini menjadi bintang yang sedang naik daun di peta pariwisata kesehatan global.
Dengan perpaduan teknologi medis, dokter berpengalaman, dan harga yang sangat terjangkau, Iran secara perlahan menciptakan jejak sebagai destinasi utama untuk wisata medis. Pada tahun lalu saja, lebih dari satu juta wisatawan medis berbondong-bondong ke negara ini, menghasilkan pendapatan hingga US$1 miliar atau sekitar Rp 16,26 triliun (US$1= Rp 16.264).
Bayangkan ini: operasi plastik di Teheran dengan hasil setara Hollywood, tapi biayanya hanya sepersepuluhnya. Atau, IVF (bayi tabung) berkualitas dunia di kota Yazd dengan harga yang bahkan lebih murah daripada destinasi populer seperti India atau Malaysia.
Faktanya, menurut laporan Tehran Times, Iran menghasilkan pendapatan sekitar US$1 miliar dari wisata medis pada 2024, dengan target ambisius mencapai US$7 miliar per tahun di masa depan (Rp 113,85 triliun).
Dikutip dari Tehran Times, terdapat 247 rumah sakit dan pusat medis telah diberikan izin khusus untuk wisata medis. Kebanyakan mereka datang dari Irak, Afghanistan, Pakistan, Oman, Bahrain, Armenia, dan Tajikistan. Turis medis yang menjalani perawatan ke Iran mencapai 1 juta per tahun.
Foto: Seorang perawat merawat pasien di Rumah Sakit Shohadaye Tajrish di Teheran, Iran, Minggu, 18 April 2021. (AP/Ebrahim Noroozi)
Seorang perawat merawat pasien di Rumah Sakit Shohadaye Tajrish di Teheran, Iran, Minggu, 18 April 2021. (AP Photo/Ebrahim Noroozi/File Foto)
Iran Akrab dengan Dunia Kedokteran.
Dari Ibu Sina, bapak kedokteran modern, hingga universitas Gondishapur yang terkenal di masa lampau, negeri ini memiliki sejarah panjang dalam pengembangan ilmu kedokteran.
Kini, Iran memadukan warisan tersebut dengan teknologi medis terkini. Rumah sakit di negara ini dilengkapi peralatan canggih seperti MRI, 3D ultrasound, dan fasilitas bedah mutakhir, menjadikannya setara dengan standar internasional. Menariknya, sekitar 247 rumah sakit telah mendapatkan lisensi international Patient Department (IPD) untuk memastikan kualitas layanan bagi pasien internasional.
Namun, teknologi canggih saja tidak cukup. Kunci kesuksesan Iran adalah sumber daya manusianya. Dokter dan perawat di negara ini terkenal karena keahlian dan pelatihan intensif yang harus mereka lalui. Tidak heran, bidang seperti fertilitas, operasi jantung, bedah kosmetik, hingga terapi sel punca menjadi daya tarik utama bagi wisatawan medis dari seluruh dunia.
Selain itu, salah satu daya tarik terbesar Iran adalah biaya perawatannya yang sangat kompetitif. Untuk prosedur seperti rhinoplasty (operasi hidung), tarifnya berkisar antara $1.500 hingga $2.000 (Rp 24,4 juta-32,53 juta), jauh lebih murah dibandingkan Amerika Serikat (AS) yang mencapai $10.000 (Rp 162,64 juta).
Prosedur IVF yang harganya mencapai $15.000 di AS, di Iran hanya sekitar $1.300. Semua ini didukung oleh fasilitas kelas dunia, teknologi modern seperti MRI dan 3D ultrasound, serta standar kebersihan tinggi yang diawasi langsung oleh Kementerian Kesehatan Iran.
Selain itu, kecepatan layanan medis di Iran juga menjadi daya tarik tersendiri. Tidak ada antrean panjang yang bikin frustrasi seperti di banyak negara lain. Dengan sistem yang efisien dan tenaga kesehatan yang terlatih, pasien dapat langsung mendapatkan perawatan tanpa harus menunggu berminggu-minggu.
Devaluasi mata uang Rial yang signifikan turut memperkuat daya tarik Iran sebagai destinasi medis dengan cost to quality ratio yang luar biasa. Selain itu, wisatawan medis tidak perlu mengkhawatirkan antrean panjang; layanan medis di Iran terkenal cepat dengan hasil yang tidak kalah memuaskan.
Wisata Medis dan Budaya
Iran bukan hanya soal perawatan medis. Negara ini menawarkan pengalaman wisata yang kaya dengan 23 situs Warisan Dunia UNESCO, lanskap alam menakjubkan, dan keramahan legendaris penduduk lokal. Bayangkan, setelah menjalani perawatan medis, turis dapat bersantai di mata air panas mineral atau menjelajahi keindahan gurun di Yazd, yang juga terkenal dengan terapi untuk penyakit sendi.
CNBC Indonesia Research
(emb/emb)