Sandra Dewi Ungkap Kulitnya Bernanah karena Rosacea, Apa Itu?

3 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Selebriti Indonesia, Sandra Dewi mengaku bahwa ia mengidap penyakit kulit yang bisa menyebabkan wajah bernanah sejak tahun lalu. Akibatnya, Sandra harus mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah dan harus berobat di Singapura.

Saat menjadi saksi dalam sesi persidangan dugaan korupsi terkait tata niaga komoditas timah dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), istri Harvey Moeis itu mengaku bahwa ia mengidap penyakit Rosacea sejak 2023 lalu. Sandra menyebut, penyakit kulit tersebut membuat ia tak bisa menyelesaikan seluruh kewajiban endorsement.

Menurut ibu dua anak itu, ia terpaksa harus menutup seluruh kerugian endorse yang tak bisa diselesaikan dengan nominal ratusan juta rupiah saat rosacea-nya kambuh. Selain itu, ia juga memutuskan untuk berobat ke Singapura.

"Pada 2023 itu saya menderita penyakit kulit Rosacea, Yang Mulia, sampai sekarang. Jadi, saya enggak bisa menyelesaikan tanggung jawab endorse saya," ungkap Sandra Dewi di depan majelis hakim, dikutip dari detikhealth, Kamis (24/10/2024).

"Kalau kumat, muka saya bernanah semua, Yang Mulia," sambungnya.

Lantas, sebenarnya apa itu penyakit rosacea?

Dokter spesialis kulit, Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan bahwa rosacea adalah penyakit kronis yang relatif sulit diobati. Sebab, obat untuk penyakit dengan gejala hilang timbul ini masih belum ditemukan sepenuhnya.

"Namun, gejalanya bisa dikelola dengan perawatan yang tepat," kata dr. Ruri kepada detikcom.

dr. Ruri menyebut, penyakit ini sulit diobati jika terjadi pada kasus yang lebih berat atau dipicu oleh stres, makanan tertentu, atau kondisi cuaca. Seiring dengan pernyataan dr. Ruri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) pun menjelaskan bahwa meskipun belum diketahui secara pasti, rosacea umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.

"Setiap pasien dapat merespons terapi yang berbeda, jadi seringkali diperlukan pendekatan yang personal dan kombinasi berbagai metode pengobatan," jelas dr. Ruri.

Menurut dr. Ruri, pendekatan personal juga bisa menjadi kemungkinan bagi beberapa pasien, termasuk Sandra Dewi memilih pengobatan di luar negeri dengan anggapan pengobatan lebih canggih dan kenyamanan pribadi. dr Ruri menyebut, Indonesia sebenarnya sudah banyak memiliki tenaga dokter yang kompeten untuk mengatasi penyakit rosacea.

"Dokter di Indonesia sudah banyak yang kompeten dalam menangani rosacea," tegas dr. Ruri.

"Namun, terkadang ada faktor lain yang membuat pasien memilih untuk berobat ke luar negeri, seperti preferensi pribadi, kenyamanan, atau ingin mendapatkan teknologi tertentu yang mungkin belum banyak tersedia di Indonesia," sambungnya.

Berkaitan dengan pengobatan di luar negeri, dr. Ruri menyinggung bahwa pengobatan rosacea memerlukan pemantauan jangka panjang. Oleh sebab itu, sejumlah pasien merasa lebih nyaman untuk mencari opsi kedua atau akses ke terapi yang lebih maju.

Gejala Rosacea

Menurut Kemenkes RI, setidaknya ada empat subtipe rosacea yang sudah dikenali di dunia medis. Setiap subtipenya memiliki gejala-gejala yang berbeda. Apa saja? Berikut ulasannya

1. Subtipe 1 atau Erythematotelangiectatic Rosacea (ETR)

a. Kulit kemerahan, terutama di bagian tengah wajah

b. Pembuluh darah di wajah membengkak sehingga tampak jelas

c. Kulit wajah membengkak, terasa perih, dan seperti terbakar

d. Kulit wajah terasa kering, kasar, dan bersisik

2. Subtipe 2 atau Papulopustular Rosacea

Subtipe 2 cenderung dialami oleh perempuan paruh baya. Berikut gejalanya.

a. Bintik menyerupai jerawat yang terkadang berisi nanah

b. Pembuluh darah di wajah tampak jelas

c. Kulit wajah berminyak dan sensitif

3. Subtipe 3 atau Rhinophyma

Subtipe 3 cenderung terjadi pada laki-laki. Berikut gejalanya.

a. Pori-pori wajah membesar

b. Pembuluh darah di wajah tampak jelas

c. Tekstur kulit yang tidak rata

d. Kulit hidung menebal sehingga hidung tampak membesar

e. Kulit yang menebal di dahi, dagu, pipi, dan telinga

4. Subtipe 4 atau Ocular Rosacea

a. Mata merah dan iritasi

b. Mata berair atau justru kering

c. Mata gatal dan terasa seperti terbakar

d. Sensitif terhadap cahaya

e. Kemampuan penglihatan menurun

f. Muncul kista di mata

g. Pembuluh darah di kelopak mata tampak jelas


(rns/rns)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Seruput Cuan Bisnis Kopi, Kala Dompet Kelas Menengah Susut

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research