Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja keuangan emiten bank KBMI IV diperkirakan akan semakin mentereng pada 2025 di tengah beragam tantangan ekonomi dalam dan luar negeri. Sejumlah analis memperkirakan pertumbuhan laba yang lebih baik pada 2025.
Berdasarkan konsensus Refinitiv per 13 Januari 2025, laba emiten bank KBMI IV akan bertumbuh pada 2024 dan 2025.
Konsensus Refinitiv memperkirakan Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BBRI diperkirakan akan meraup laba yang diatribusikan kepada pemilik induk Rp61,15 triliun pada periode tahun penuh 2024. Perolehan tersebut bertumbuh 1,74% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Sementara pada 2025, laba BBRI diproyeksikan akan bertumbuh lebih baik lagi yakni 5,94% yoy menjadi Rp65,77 triliun.
Kemudian, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) atau BMRI akan mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp61,36 triliun, tumbuh 2,55% yoy pada 2024. Pada tahun ini (2025) BMRI diproyeksikan akan memperoleh laba senilai Rp61,36 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 8,67% yoy.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BBNI diperkirakan akan meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk senilai Rp22,19 triliun pada 2024, naik 6,13% yoy/ Sementara pada 2025, laba BBNI diperkirakan mencapai Rp24,99 triliun. Laba yang diraih BBNI pada 2025 tumbuh 12,62% yoy.
Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA diproyeksi akan mendapatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik induk senilai Rp54,85 triliun atau tumbuh 12,77% pada 2024. Tahun ini laba BBCA diperkirakan akan tumbuh 9,02% menjadi Rp59,79 triliun.
Proyeksi laba yang bertumbuh positif pada 2024 dan 2025 membuat sejumlah analis yang dikonsensus oleh Refinitiv memberikan rekomendasi beli pada emiten-emitan bank KBMI IV tersebut.
Target harga berdasarkan konsensus tersebut mencerminkan optimisme kebangkitan kinerja harga saham emiten bank KBMI IV pada 2025.
Berdasarkan konsensus Refinitiv per 13 Desember 2024, target harga saham BBRI pada 2025 mencapai 5.510 per saham atau tumbuh 37% dibandingkan harga penutupan Jumat (10/1/2025). Sebanyak 18 analis yang dikonsensus Refinitiv, 17 memberikan rekomendasi beli dan sisanya rekomendasi tahan.
Kemudian saham BMRI ditargetkan akan mencapai 7.900 per saham pada 2025 atau terbang 41% dari harga penutupan pekan lalu. Sebanyak 15 analis memberikan rekomendasi beli dan ada 3 analis memberikan rekomendasi tahan.
Saham BBNI diprediksi akan mencapai 6.350 per saham, atau melejit 45,91% dari harga Jumat (10/1/2025). Ada 15 dari 18 analis memberikan rekomendasi beli untuk saham BBNI dan sisanya merekomendasikan tahan.
Sementara harga saham BBCA diproyeksikan akan mencapai 12.040 per saham atau menguat 23,76% dari harga terakhir (10/1/2025. Sebanyak 15 dari 17 analis yang dikonsensus oleh Refinitiv merekomendasikan beli dan ada dua analis memberikan rekomendasi tahan.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)