Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu bentuk investasi yang menjanjikan bagi Indonesia. Bahkan, Dadan mengklaim investasi tersebut dapat "balik modal" dalam kurun waktu tiga tahun. Bagaimana caranya?
Dadan menegaskan bahwa seluruh program MBG sepenuhnya bakal dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional. Namun, pihaknya berpotensi untuk menggandeng pihak swasta untuk penyediaan infrastruktur yang mendukung jalannya program tersebut.
Bos Badan Gizi Nasional itu mengklaim bahwa investasi untuk program MBG ini dapat "balik modal" dalam kurun waktu tiga tahun.
"Penyediaan infrastrukturnya yang kami lakukan dengan melalui APBN itu dihitung sebagai capital expenditure (capex). Ada juga yang koordinasi dengan lembaga lain, kementerian lain, pemerintah daerah, dan juga pihak ketiga dalam bentuk investasi," beber Dadan.
"Nanti, kami akan bayar biaya sewa. Sewa lahan, sewa gedung, dan sewa lain-lain per bulan sehingga investasinya akan kembali (balik modal) dalam waktu tiga tahun," tegasnya.
Program Pertaruhan Prabowo
Dadan mengatakan bahwa program MBG merupakan program "pertaruhan" Presiden Prabowo Subianto karena dilaksanakan untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. Ia mengungkapkan, program ini dicanangkan salah satunya dengan mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait rata-rata jumlah anggota keluarga menurut kelas pengeluaran.
Berdasarkan data tersebut, setidaknya ada 78 dari 100 keluarga miskin yang memiliki tiga anak. Sementara antara kelompok miskin dan rentan miskin rata-rata setiap keluarga memiliki 2,5 anak.
"Jadi kita bisa bayangkan, populasi Indonesia bertambah setiap tahun 3 juta atau enam orang per menit dan 60 persen lahir dari keluarga miskin," kata Dadan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
"Kalau di daerah percontohan kami, Sukabumi, itu rata-rata punya penghasilan Rp1 juta atau bahkan di bawah itu. Jadi, jangankan untuk mengurus anak, mengurus diri sendiri aja susah," imbuhnya.
Dadan mengatakan jika hal ini tidak diintervensi maka populasi Indonesia pada 2045 akan diisi oleh anak-anak yang mayoritas lahir dari keluarga kurang mampu. Atas dasar tersebutlah Dadan menyebut program MBG adalah "pertaruhan" jabatan Prabowo.
"Jadi kalau kami punya visi misi itu 320 program, disarikan menjadi 17 program prioritas, kemudian disarikan lagi menjadi delapan program hasil terbaik cepat maka nomor satunya adalah makan bergizi [gratis]," ujar Dadan
"Kenapa? Sebab ini adalah investasi pemerintah dalam investasi jangka panjang untuk perbaikan SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia," sambungnya.
Secara rinci, infrastruktur yang dibangun Badan Gizi Nasional melalui APBN berada di tiga wilayah satuan pelayanan per kabupaten Sehingga ada 1.500 lebih infrastruktur di satuan pelayanan yang tersebar di 540 kabupaten/kota.
"Kami sudah membangun hampir 85 [satuan pelayanan]. Itu rata-rata untuk bangunan kurang lebih sekitar Rp1,2 sampai Rp1,5 (miliar). Nanti peralatannya kurang lebih sekitar Rp700 (juta)," ungkap Dadan.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini: