Pasar Saham Ri Lesu, Valuasi 4 Saham Bluechips Ini 'Diobral'

3 weeks ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia hingga awal tahun ini masih diselimuti awan gelap, tercermin dari IHSG yang masih berada di level 7.000. Meskipun demikian, saham-saham bluechips memiliki valuasi yang relatif murah.

Tim Riset CNBC Indonesia telah merangkum empat saham bluechips yang saat ini memiliki valuasi yang terdiskon.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk - TLKM

TLKM memiliki valuasi price to book value (PBV) senilai 1,9 kali per 10 Januari 2025. Valuasi TLKM pun terdiskon berdasarkan pendekatan PBV Band.

Valuasi TLKM dikatakan terdiskon karena PBV berada di bawah rata-rata PBV historis selama 5 tahun yakni PBV 2,5 kali atau di harga 3.492 per saham. Per 10 Januari 2025 harga saham TLKM adalah 2.660 per saham.

TLKM PBV BandFoto: CNBC Indonesia
TLKM PBV Band

PT Astra International Tbk - ASII

Harga saham ASII yang melemah sepanjang 2024, karena tekanan penjualan mobil yang susut, membuat valuasinya terdiskon.

Per 10 Januari 2025, valuasi dengan price earnings (PE) ASII tercatat 6,4 kali. Nilai ini di bawah rata-rata PE selama 5 tahun terakhir yakni 9,23 kali atau di harga 7.186,5 per saham. Harga saham ASII pada penutupan perdagangan kemarin tercatat 4.910 per saham.

PE Band ASIIFoto: CNBC Indonesia
PE Band ASII

PT Indofood Sukses Makmur Tbk - INDF

INDF memiliki valuasi terdiskon dengan valuasi PE adalah 6,4 kali per 10 Januari 2025 di harga 7.750 per saham. Sedangkan rata-rata PE dalam lima tahun terakhir adalah 7,7 kali atau di 9.352 per saham.

PE Band INDFFoto: CNBC Indonesia
PE Band INDF

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk - ICBP

ICBP memiliki valuasi terdiskon sebab valuasi PE saat ini adalah 13 kali. Sedangkan rata-rata PE dalam lima tahun terakhir adalah 17,4 kali atau di 14.893 per saham. Harga saham ICBP per 10 Januari 2025 adalah 11.525 per saham.

PE Band ICBPFoto: CNBC Indonesia
PE Band ICBP

Tim Riset CNBC Indonesia menggunakan pendekatan PE/PBV Standard Deviation Band dalam menganalisa valuasi saham bluechips.

PE/PBV Standard Deviation Band adalah indikator yang mengukur jumlah variasi historis dari PE atau PBV rata-rata dalam periode tertentu sebuah saham.

Fungsinya adalah untuk mengetahui apakah harga saham sedang dalam keadaan terdiskon (undervalued) atau mahal (overvalued) berdasarkan historis PE/PBV ratio saham selama periode waktu tertentu.

Secara umum, semakin saat PE/PBV bergerak mendekati garis +1 atau +2 standard deviation band, semakin mahal (overvalued) harga sebuah saham.

Sebaliknya, saat PE/PBV bergerak mendekati garis -1 atau -2 standard deviation band akan semakin murah harga sahamnya (undervalued).

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(ras/ras)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research