Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ini, banyak lulusan baru (fresh graduate) yang merupakan Generasi Z mengeluh sulit mendapat pekerjaan. Ternyata, saat ini memang banyak perusahaan yang mulai ogah mempekerjakan Gen Z. Bahkan, survei terbaru menemukan bahwa enam dari 10 perusahaan telah memecat Gen Z.
Laporan terbaru platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent mengungkapkan bahwa berdasarkan data terbaru, sekitar enam dari 10 perusahaan telah memecat fresh graduate yang baru mereka rekrut pada tahun ini.
Menurut perusahaan, ada sejumlah alasan di balik keputusan memecat para fresh graduate, seperti kurangnya motivasi dari karyawan, kurangnya profesionalisme, dan keterampilan komunikasi yang buruk.
"Banyak lulusan perguruan tinggi baru-baru ini kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya karena hal itu bisa sangat berbeda dari apa yang biasa mereka alami selama belajar," kata Kepala Penasihat Pengembangan Karier dan Pendidikan Intelligent, Huy Nguyen, dikutip dari Euronews, Rabu (23/10/2024).
"Mereka sering kali tidak siap menghadapi lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan ekspektasi pekerjaan yang mandiri," lanjutnya.
Manajer perekrutan yang disurvei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja Gen Z kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.
Selain itu, sebuah laporan terpisah pada April menemukan bahwa pekerja Gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama pencarian kerja mereka. Menurut survei oleh ResumeTemplates, 70 persen Gen Z mengaku meminta bantuan orang tua mereka dalam proses pencarian kerja.
Sementara itu, 25 persen lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak yang lainnya meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.
Berikut 10 alasan perusahaan memecat karyawan Gen Z
1. Kurangnya motivasi atau inisiatif (50 persen)
2. Kurangnya profesionalisme (46 persen)
3. Keterampilan berorganisasi yang buruk (42 persen)
4. Keterampilan komunikasi yang buruk (39 persen)
5. Kesulitan menerima feedback (38 persen)
6. Kurangnya pengalaman kerja yang relevan (38 persen)
7. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk (34 persen)
8. Keterampilan teknis yang tidak memadai (31 persen)
9. Ketidakcocokan budaya (31 persen)
10. Kesulitan bekerja dalam tim (30 persen)
Lantas, bagaimana cara yang tepat bagi Gen Z untuk mendapatkan pekerjaan?
Guna meningkatkan peluang diterima bekerja, perusahaan menekankan bahwa ada beberapa kualitas utama yang perlu Gen Z tingkatkan, termasuk inisiatif dan sikap positif. Adapun, kualitas terbaik yang dicari oleh para pemberi kerja dari fresh graduate termasuk:
1. Memiliki inisiatif
2. Sikap positif
3. Etos kerja yang kuat
4. Mudah beradaptasi
5. Terbuka terhadap masukan
6. Tepat waktu dan dapat diandalkan
7. Keterampilan teknis yang solid
8. Keterampilan interpersonal yang baik
9. Pengalaman magang
10. Pengalaman kerja
11. Media sosial yang sesuai dengan pekerjaan
12. Hindari politik
(rns/rns)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Seruput Cuan Bisnis Kopi, Kala Dompet Kelas Menengah Susut
Next Article Fresh Graduate Bisa Jadi Miliarder, Begini Cara dan Tipsnya