Mengenal Hisab dan Rukyatul Hilal, Metode Penentuan Awal Ramadan 1446 H

1 month ago 15

8000 hoki Situs server Slots Gacor Myanmar Terbaik Gampang Menang Terus

hoki kilat online Pusat Login website Slots Gacor Thailand Terpercaya Gampang Lancar Scatter Full Non Stop

1000 Hoki Online Data Platform website Slots Maxwin Thailand Terbaik Sering Lancar Win Full Online

5000hoki.com List Situs server Slots Gacor Vietnam Terbaik Gampang Lancar Scatter Terus

7000 Hoki Online Data Login website Slots Gacor Cambodia Terbaru Gampang Scatter Full Non Stop

9000 hoki List Daftar website Slot Gacor Japan Terkini Gampang Jackpot Full Online

Data Demo games Slot Maxwin Japan Terbaik Mudah Menang Full Online

Idagent138 login Akun Slot Online

Luckygaming138 login Akun Slot Gacor

Adugaming Akun Slot Maxwin Online

kiss69 Daftar Slot Game Terpercaya

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terpercaya

Moto128 Slot Anti Rungkat Online

Betplay138 login Id Slot

Letsbet77 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Portbet88 login Id Slot Anti Rungkad Online

Jfgaming168 Akun Slot Game Online

MasterGaming138 Akun Slot Anti Rungkad

Adagaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad

Kingbet189 Akun Slot Maxwin

Summer138 Slot Anti Rungkat Terbaik

Evorabid77 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dijadwalkan akan menggelar Sidang Isbat pada hari ini, Jumat (28/2/2025) pukul 18.30 WIB malam nanti.

Sidang akan menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi yang menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam.

Sementara itu, kalangan Muhammadiyah sudah menetapkan puasa jatuh pada 1 Maret 2025 atau besok Sabtu.

Ada potensi perbedaan puasa antara pemerintah dan Nahdlatul Ulama dan pemerintah dengan Muhammadiyah karena metode perhitungan yang berbeda.

Kendati sama-sama menggunakan kalender Qomariyah, terdapat perbedaan metode hitung untuk beberapa kelompok, terutama organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penentuan 1 Ramadan Sementara itu, umat NU menggunakan metode rukyat.

Tim rukyatul hilal memantau secara langsung hilal penentuan 1 Syawal 1445 Hijraih. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tim rukyatul hilal memantau secara langsung hilal penentuan 1 Syawal 1445 Hijraih. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Merangkum dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), hisab secara bahasa berarti menghitung. Seperti namanya, penentuan awal bulan menggunakan metode hisab mengandalkan hitungan falak atau ilmu astronomi.

Hasil dari perhitungan ini nantinya akan digunakan untuk memastikan wujud dari hilal. Dalam kata lain, penetapan awal bulan dengan metode hisab tidak perlu dilakukan dengan melihat hilal secara langsung. Cukup menggunakan perhitungan sistematis.

Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang dikenal menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan. Melansir dari situs resmi Muhammadiyah, alasan Muhammadiyah menggunakan metode ini karena mengacu pada Surah Ar-Rahman ayat 5 dan surah Yunus ayat 5.

"Asy-syamsu wal-qamaru biḥusbān"

Artinya: Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan (QS AR-Rahma:5)

"Huwalladzî ja'alasy-syamsa dliyâ'aw wal-qamara nûraw wa qaddarahû manâzila lita'lamû 'adadas-sinîna wal-ḫisâb, mâ khalaqallâhu dzâlika illâ bil-ḫaqq, yufashshilul-âyâti liqaumiy ya'lamûnDialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.

"Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui (Yunus:5)

Pengamatan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan (AP/Achmad Ibrahim)Foto: Pengamatan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan (AP/Achmad Ibrahim)
Pengamatan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan (AP/Achmad Ibrahim)

Sementara itu, NU menggunakan rukyat.

Secara bahasa, rukyat berarti melihat. Selaras dengan artinya, rukyat menggunakan metode dengan melihat hilal (bulan baru) secara langsung baik menggunakan mata kepala atau bantuan teropong.

Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) online, hilal untuk menentukan awal bulan baru meliputi lengkungan bulan sabit paling tipis yang ada pada ketinggian rendah. Posisi hilal berada di atas ufuk barat setelah matahari terbenam dan harus bisa diamati.

Dalam mengamati hilal menggunakan metode rukyat, ada tiga cara yang dapat dilakukan. Mengamati dengan mata telanjang, bantuan alat optik atau teleskop, hingga alat optik termutakhir yang terhubung dengan sensor atau kamera.

Anjuran menggunakan metode rukyat dalam penetapan awal bulan tercermin dalam sabda Rasululllah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat

Berdasarkan uraian di atas jelas terlihat perbedaan metode hisab dan rukyat. Di mana, dalam metode rukyat menentukan awal bulan baru harus benar-benar melihat hilal secara pasti. Sedangkan, metode hisab menentukan awal bulan baru dengan cara perhitungan matematis dan astronomis.

Perbedaan metode hisab dan rukyat terkadang juga memunculkan perbedaan awal bulan baru. Biasanya awal bulan baru yang ditentukan dengan metode hisab datang sehari lebih cepat. Pun begitu, bulan baru yang ditentukan dengan metode rukyat bisa jadi jatuh pada hari yang sama dengan hasil metode hisab.

Menyikapi Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat yang kerap terjadi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengambil sikap menanggapi perbedaan metode hisab dan rukyat. Menurut MUI, tidak ada yang salah dari metode rukyat dan hisab karena keduanya berasal dari ijtihad para ulama.

Petugas dari Badan Hisab Rukiyat memantau hilal 1 Ramadan 1443 H di Gedung Kanwil Kemenag DKI, Jakarta, Jumat 1/4/2022). Indonesia menggunakan metode Hisab dan Rukyat dalam menentukan awal bulan pada Kalender Hijriyah.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Petugas dari Badan Hisab Rukiyat memantau hilal 1 Ramadan 1443 H di Gedung Kanwil Kemenag DKI, Jakarta, Jumat 1/4/2022). Indonesia menggunakan metode Hisab dan Rukyat dalam menentukan awal bulan pada Kalender Hijriyah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Petugas dari Badan Hisab Rukiyat memantau hilal 1 Ramadan 1443 H di Gedung Kanwil Kemenag DKI, Jakarta, Jumat 1/4/2022). Indonesia menggunakan metode Hisab dan Rukyat dalam menentukan awal bulan pada Kalender Hijriyah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Ini seusai sabda Nabi Muhammad SAW bahwa ketika seorang mujtahid benar, maka dia mendapat dua pahala. Akan tetapi jika keliru, dia tetap mendapatkan satu pahala.

MUI juga telah mengeluarkan Fatwa Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Fatwa tersebut mewajibkan warga negara Indonesia menaati ketetapan pemerintah ketika terjadi perbedaan pendapat soal awal Ramadan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research