Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan Malaysia menyuarakan kekhawatiran terkait lagu baru milik Rosé BLACKPINK yang berjudul 'APT'. Mereka melabeli bahwa lagu kolaborasi Rose dengan Bruno Mars tersebut sebagai musik yang berbahaya.
Malaysia bahkan secara terbuka mengkritik lagu tersebut dengan cara membedah isi liriknya.
"Lirik ini secara terang-terangan mengajak kepada gaya hidup yang tidak sehat dan normalisasi budaya Barat," demikian tulis Kementerian Kesehatan Malaysia, seperti dilansir dari Korea Times.
Kementerian tersebut menyinggung bahwa dalam lagu tersebut, istilah 'APT' yang merupakan singkatan dari apartemen, menggambarkan ajakan dan godaan yang erat dengan budaya Barat.
Mereka juga tak sepakat dengan lirik "Kissy face, kissy face, sent to your phone but, I'm trying to kiss your lips for real."
Lebih lanjut, Kementerian tersebut menambahkan bahwa yang lebih memprihatinkan lagi adalah lagu ini sering digunakan dalam video media sosial, yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak, khususnya, mungkin tanpa sadar ikut bernyanyi mengikuti lirik ini.
"Sebagai orang tua, pendidik, dan anggota masyarakat, kita harus berhati-hati dalam menerima pengaruh budaya Barat tanpa pertimbangan yang matang. Meskipun mungkin ada berbagai interpretasi dan pendapat penggemar yang membela lagu ini, penting untuk menganalisis liriknya dan membuat penilaian sendiri," lanjut isi pernyataan tersebut.
Sejumlah analis meyakini reaksi keras dari Malaysia tersebut kemungkinan karena dipengaruhi konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina. Apalagi pada Oktober lalu, Bruno Mars tampil di Tel Aviv, sehingga dapat dianggap oleh pemerintah Malaysia sebagai bentuk dukungan untuk Israel.
Sementara itu, lagu 'APT' menduduki puncak tangga lagu Global Top 50 Spotify, menjadikan Rose sebagai solois wanita Korea pertama yang mencapai prestasi tersebut.
Di Korea Selatan, popularitas lagu 'APT' mendongkrak saham perusahaan soju dan YG Plus, perusahaan media lokal yang mendistribusikan lagu tersebut.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kompetisi & Geliat Bisnis Skincare Saat Daya Beli Masih Lesu
Next Article Alasan Warga Negara Indonesia Pilih Berobat ke Malaysia dan Singapura