Jarang Orang Tahu, Sosok Ini Kuasai Tanah Senayan Selama 36 Tahun

2 weeks ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Senayan merupakan wilayah elit di Jakarta. Di sana terdapat pusat bisnis, perbelanjaan, sarana olahraga terbesar, hingga kompleks politik. Kini, kepemilikan tanah Senayan ada yang dimiliki negara dan ada pula kepunyaan pengusaha. 

Namun, tak semua orang tahu ternyata jauh sebelum dimiliki kedua kelompok tersebut, ribuan hektar tanah Senayan sempat dimiliki oleh satu orang selama 36 tahun. Siapa orangnya?

Penguasa Tanah Senayan

Orang yang dimaksud adalah J.M.L Bohl. Hanya saja, dia tak memiliki tanah Senayan pada masa sekarang, tetapi sekitar 140 tahun lalu. 

Sebagai wawasan, wajah Senayan hari ini merupakan hasil dari perjalanan sejarah panjang. Nama Senayan sendiri sudah tercatat sebagai nama wilayah sejak masa kolonial, yakni Wangsanajan atau sering juga hanya Senajan.

Konon, Wangsanajan berasal dari nama seorang letnan asal Bali yang hidup tahun 1680 di kawasan tersebut. Dia memiliki tanah luas di wilayah yang kini disebut Senayan.

Balik lagi ke Bohl. Dalam harian Het Nieuws van den dag Voor Nederlansch-Indie (19 Juni 1920) diketahui, Bohl merupakan seorang imigran asal Belanda. Seperti orang Belanda lain, dia datang ke Batavia untuk mencari peruntungan sekitar tahun 1864 atau saat berusia 16 tahun. 

Untungnya, dia langsung mendapat pekerjaan di perusahaan Pitcairn Syaae & Co. Dari hasil bekerja inilah dia mengumpulkan pundi-pundi kekayaan yang dipakai modal untuk membeli tanah di Senayan dan Matraman.

"Setelah bekerja, dia beralih membeli tanah dan ketika masih muda dia menjadi tuan tanah atas dua tanah, yaitu Matraman dan Sinajan yang terletak di dekat Paal Merah," tulis Het Nieuws van den dag Voor Nederlansch-Indie.

Dalam Handboek voor Cultuur en Handels-ondernemingen in Nederlandsch-Indië (1896) diketahui, tanah Senayan yang dibeli Bohl seluas 1.474 bau atau setara 1000 hektar. Tanah tersebut memiliki potensi ekonomi besar karena jadi perkebunan kelapa dan padi yang bernilai 36.000 gulden. 

Hanya saja, tak diketahui lebih banyak kehidupan pribadi Bohl. Harian Bataviaasch Nieuwsblad (19 Juni 1920) menyebut, pria kelahiran 1848 ini tak dikenal banyak orang sebab hidup sangat menyendiri. Dia hanya diketahui publik sebagai pemilik tanah Senayan dan Matraman.

Soal tanah Matraman, Adresboek van Nederlandsch-Indië voor den handel (1896) mencatat dia berkuasa atas 502 bau atau sekitar 400-an hektar tanah. Di sana juga dia memiliki rumah mewah dan puluhan ekor rusa. Selain kekayaan yang disorot, dia juga tercatat pernah berpolitik. Harian de Locomotief (21 Agustus 1908) mewartakan, dia pernah menjadi anggota dewan mewakili Meester Cornelis.

Semua hal itu jelas membuat Bohl hidup kaya raya dan terhormat. Sayang, kehidupan Bohl harus berakhir pada 18 Juni 1920. Hari itu, dia yang berusia 72 tahun meninggal usai menjalani operasi usus buntu di rumah sakit Jl. Salemba dan komplikasi akibat gagal ginjal.

Berbagai koran kolonial menyebut kematian Bohl membuat kepemilikan tanah Senayan dan Matraman selama 36 tahun berakhir. Setelahnya, kedua tanah tersebut diambil alih pemerintah kolonial. Meski begitu, sejarah tetap mencatat Bohl sebagai salah satu penguasa tanah Senayan di masa silam. 


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research