Ini 3 Taktik 'Si Paling Persuasif' untuk Menjerat Orang

3 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Orang yang paling persuasif mampu membuktikan pendapat mereka tanpa terlihat manipulatif atau bermaksud jahat. Mereka tahu cara agar suara mereka didengar.

Baik ketika menegosiasikan kenaikan gaji, menyampaikan ide kepada rekan sekantor dalam presentasi hingga meyakinkan teman soal pilihan resto terbaru. Semuanya menyangkut soal taktik dalam mempengaruhi orang lain.

Berikut tiga taktik yang mereka gunakan untuk memengaruhi orang lain, menurut psikolog dan pakar komunikasi.

1. Berbicara dengan keyakinan

Terkadang, menjadi persuasif lebih tentang bagaimana Anda mengatakan sesuatu daripada apa yang Anda katakan. Anda dapat membuat dampak besar dengan membuat perubahan kecil dalam pilihan kata Anda, menurut Melody Wilding, seorang pelatih eksekutif, instruktur LinkedIn Learning, dan penulis.

Wilding telah melatih para pemimpin selama lebih dari 12 tahun tentang cara berkomunikasi yang lebih persuasif, dan mengatakan bahwa berbicara dengan keyakinan dan otoritas adalah kuncinya.

"Pertimbangkan perbedaan antara mengatakan 'Saya pikir kita harus ...' versus 'Dalam pengalaman saya ....' Yang satu menandakan ketidakpastian, yang lain keahlian," tulis Wilding untuk CNBC Make It, dikutip Minggu (29/12/2024).

"Atau bagaimana dengan 'Saya mencoba untuk ...' versus 'Kita menerapkan ...'? Yang pertama menunjukkan perjuangan, yang kedua menyiratkan tindakan yang bertujuan."

Menurutnya, alih-alih mengatakan 'Saya rasa kita harus mengubah pendekatan kita,' cobalah dalam rapat tim Anda berikutnya, misalnya, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, 'Jelas bahwa kita perlu mengubah metode kita.'

Mengganti kata-kata pasif dan "lemah" dengan kata-kata yang menunjukkan tindakan atau aksi akan membantu pesan Anda tersampaikan dengan lebih baik dan menunjukkan rasa percaya diri. Wilding berpesan agar Anda berhati-hatilah untuk tidak terbawa suasana dan menggunakan jargon yang sulit dipahami atau terasa tidak wajar. Wilding menyarankan Anda cukup bersikap 'direct' atau tidak bertele-tele.

2. Berdebat Bukan Bertengkar

Mungkin sulit untuk menyampaikan pesan ketika orang lain merasa diserang, atau seperti Anda sedang mengolok-olok mereka. Anda dapat memperbaiki masalah ini dengan membingkai percakapan ini sebagai debat, bukan argumen, menurut psikolog organisasi Adam Grant.

Debat mengirimkan pesan bahwa Anda ingin berpikir seperti ilmuwan, bukan pendeta atau jaksa dan ini akan mendorong orang lain untuk berpikir seperti itu juga. Hal ini ditulis Grant dalam bukunya tahun 2021 "Think Again: The Power of Knowing What You Don't Know."

"Orang yang sangat persuasif mampu mendengarkan orang lain dan menemukan jalan tengah tanpa mengabaikan sudut pandang mereka sendiri," ungkap Grant.

"Debat yang baik bukanlah perang [atau] tarik tambang... (tetapi) lebih seperti tarian," tulisnya.

"Jika Anda berusaha terlalu keras untuk memimpin, pasangan Anda akan menolak. Jika Anda dapat menyesuaikan gerakan Anda dengan gerakannya, dan membuatnya melakukan hal yang sama, Anda cenderung akan berakhir dengan irama."

3. Mengulang Pesan dalam Kalimat Berbeda

Saat seseorang memberikan pidato atau pidato, Anda mungkin melihat sosok yang persuasif selalu mengulang kembali pesan utama mereka setelah setiap poin disampaikan. Ini bukan kebetulan, menggarisbawahi pesan Anda, tanpa benar-benar menggunakan kata-kata yang sama persis, adalah cara yang bagus untuk menekankan apa yang Anda katakan tanpa terdengar berulang-ulang.

"Mengulang-ulang inti argumen Anda dan frasa kunci tertentu dapat membuat apa yang Anda katakan lebih berkesan dan menciptakan perasaan keakraban yang persuasif," tulis pakar komunikasi Kathy dan Ross Petras untuk CNBC Make It.

Katakan pesan yang ingin Anda sampaikan adalah, "Kita semua perlu bekerja sama sebagai satu tim." Anda dapat menyatakan kembali poin tersebut dengan mengatakan sesuatu seperti, "Bagaimana kita bisa mengharapkan tim kita berhasil tanpa semua orang bekerja sama?" atau "Kolaborasi adalah kunci untuk membangun hubungan dan menjadi efisien."

"Anda tidak ingin terdengar seperti rekaman rusak, tetapi Anda ingin mengulangi ide atau konsep yang Anda sampaikan dua atau tiga kali, dengan cara yang sedikit berbeda," tambah Kathy dan Ross Petras. Menurut keduanya, bagian terakhir adalah kuncinya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menilik Persiapan New York Sambut Tahun Baru 2025

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research