iStockKetenaran seringkali terlihat glamor dari luar. Banyak orang bermimpi menjadi pusat perhatian, tampil di panggung besar, dan diakui di seluruh dunia.
Namun, sebuah studi baru menunjukkan bahwa mencapai status selebritas mungkin memiliki harga tersembunyi yang serius.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health, penyanyi terkenal dari Inggris, Eropa, dan Amerika Utara cenderung meninggal lebih awal daripada penyanyi yang tidak pernah mencapai tingkat ketenaran yang tinggi.
Penyanyi menggunakan suara dan tubuh mereka sebagai alat utama. Mereka sering bepergian, tampil larut malam, menghadapi perhatian publik yang intens, dan hidup di bawah tekanan terus-menerus agar tetap sukses.
Di masa lalu, para ilmuwan memperhatikan bahwa penyanyi dan musisi terkadang meninggal lebih muda daripada masyarakat umum.
Namun, yang tidak jelas adalah apakah ketenaran itu sendiri yang membuat perbedaan, atau apakah kematian dini lebih berkaitan dengan gaya hidup, tekanan pekerjaan, atau faktor pribadi lainnya.
Untuk menemukan jawaban yang lebih jelas, sekelompok peneliti mempelajari 648 penyanyi.
Separuh dari mereka dianggap terkenal, dan separuh lainnya tidak dikenal luas di luar komunitas lokal atau komunitas yang lebih kecil.
Setiap penyanyi terkenal secara cermat dipasangkan dengan seorang penyanyi non-terkenal yang memiliki latar belakang yang sangat mirip.
Mereka dicocokkan berdasarkan tahun lahir, jenis kelamin, kebangsaan, latar belakang etnis, jenis musik yang mereka bawakan, dan apakah mereka bernyanyi sendiri atau sebagai bagian dari sebuah band.
Pencocokan yang cermat ini memungkinkan para peneliti untuk membuat perbandingan yang adil.
Sebagian besar penyanyi dalam penelitian ini adalah laki-laki, dan sebagian besar lahir sekitar pertengahan tahun 1900-an.
Mayoritas berasal dari Amerika Utara, sementara sisanya berasal dari Eropa dan Inggris.
Sebagian besar dari mereka membawakan musik rock, diikuti oleh R&B, pop, new-wave, rap, dan musik elektronik.
Beberapa adalah artis solo, beberapa tampil sebagai bagian dari sebuah band, dan beberapa melakukan keduanya.
Para penyanyi terkenal dipilih dari daftar 2.000 artis teratas sepanjang masa yang terkenal.
Daftar ini didasarkan pada pendapat kritikus musik dan pakar industri, alih-alih penjualan album atau suara penggemar.
Untuk memastikan informasi yang cukup tentang kehidupan dan kematian para penyanyi ini, studi ini hanya mencakup artis yang aktif antara tahun 1950 dan 1990.
Ketika para peneliti memeriksa data tersebut, mereka menemukan pola yang mengejutkan. Rata-rata, penyanyi terkenal hidup hingga sekitar 75 tahun.
Penyanyi yang tidak menjadi terkenal hidup hingga sekitar 79 tahun. Ini berarti bahwa penyanyi terkenal meninggal sekitar empat tahun lebih awal daripada rekan-rekan mereka yang kurang terkenal.
Bahkan ketika para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin, polanya tetap sama.
Penyanyi terkenal sekitar 33% lebih mungkin meninggal lebih awal daripada penyanyi yang tidak terkenal.
Menariknya, menjadi bagian dari sebuah band tampaknya menawarkan perlindungan.
Penyanyi yang tampil dalam band memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah daripada mereka yang bekerja sendiri.
Salah satu kemungkinan alasannya adalah bahwa anggota band mungkin memiliki dukungan sosial yang lebih kuat, tanggung jawab bersama, dan lebih sedikit tekanan yang terfokus pada satu orang.
Namun, bahkan setelah memperhitungkan hal ini, ketenaran itu sendiri tampaknya masih terkait dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Pengamatan penting lainnya adalah bahwa peningkatan risiko ini tidak ada sebelum para penyanyi menjadi terkenal.
Hampir tidak ada artis yang menjadi terkenal setelah mereka meninggal.
Risiko yang lebih tinggi baru muncul setelah ketenaran diraih dan berlanjut sepanjang masa mereka di dunia hiburan.
Hal ini menunjukkan bahwa momen seseorang menjadi terkenal bisa menjadi titik balik dalam hidup dan kesehatan mereka.
Para peneliti percaya bahwa stres akibat ketenaran mungkin menjadi alasan utama temuan ini.
Orang-orang terkenal terus-menerus diawasi oleh publik dan media.
Mereka menghadapi tekanan untuk tampil sempurna, tetap relevan, dan memenuhi harapan yang tinggi.
Mereka sering kehilangan privasi dan mungkin kesulitan menjalani kehidupan normal. Stres semacam ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, kurang tidur, dan kebiasaan koping yang tidak sehat seperti penggunaan narkoba, penyalahgunaan alkohol, atau perilaku berisiko.
Seiring waktu, faktor-faktor ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental.
Yang membuat penelitian ini semakin mengejutkan adalah bahwa ketenaran biasanya datang bersamaan dengan uang dan keamanan finansial.
Secara umum, orang-orang dengan pendapatan lebih tinggi dan akses yang lebih baik terhadap sumber daya cenderung hidup lebih lama dan lebih sehat.
Namun, dalam kasus ini, efek negatif ketenaran tampaknya cukup kuat untuk meniadakan manfaat-manfaat ini.
Menurut para peneliti, risiko kesehatan yang terkait dengan ketenaran serupa dengan risiko yang terlihat pada perokok sesekali, yang diketahui meningkatkan risiko kematian dini.
Penting untuk dicatat bahwa studi ini tidak membuktikan bahwa ketenaran secara langsung menyebabkan kematian dini.
Studi ini bersifat observasional, artinya hanya dapat menunjukkan adanya hubungan, bukan penyebab langsung.
Studi ini juga hanya melibatkan penyanyi dari wilayah tertentu di dunia, sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk semua musisi atau orang terkenal seperti aktor, atlet, atau bintang media sosial.
Namun, temuan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang biaya hidup yang tersembunyi di mata publik.
Dalam meninjau dan menganalisis studi ini, satu pesan yang jelas menonjol: ketenaran mungkin bukan berkah seperti yang dibayangkan orang.
Meskipun selebritas dapat mendatangkan uang, pengakuan, dan peluang, ia juga dapat menimbulkan tekanan emosional dan psikologis yang berat.
Penilaian yang terus-menerus, kurangnya privasi, dan tekanan untuk sukses dapat perlahan-lahan melemahkan seseorang seiring waktu.
Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang terkenal mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan emosional, perawatan kesehatan mental yang lebih baik, dan perlindungan yang lebih kuat dari efek stres yang berbahaya.
Penelitian ini juga mengingatkan publik bahwa selebritas adalah manusia dengan perjuangan nyata, bukan hanya sosok glamor di layar.

2 hours ago
2











































