Bukan Hanya Tanggul Beton, Menko AHY Bocorkan Konsep Giant Sea Wall Pantura

2 hours ago 1

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan kuliah umum bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) untuk wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa tidak akan sepenuhnya mengandalkan konstruksi beton. Pemerintah kini masih menyempurnakan cetak biru atau blueprint proyek tersebut.

AHY menjelaskan, penyempurnaan blueprint dilakukan bersama Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa yang dipimpin Laksamana (Madya TNI Purn) Didit. Ia menyebut kajian yang dilakukan bersifat komprehensif karena proyek giant sea wall merupakan proyek besar dengan kebutuhan pendanaan yang signifikan.

“Karena untuk menyempurnakan blueprint Giant Sea Wall itu membutuhkan proses dan juga penelitian yang komprehensif,” kata AHY seusai memberikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (27/11/2025).

Ia menyampaikan bahwa sedikitnya 17 kementerian dan lembaga terlibat dalam proyek tersebut. Selain itu, harmonisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota juga menjadi unsur penting dalam perencanaan Giant Sea Wall Pantura Jawa.

AHY mengatakan skema pendanaan belum dapat dipublikasikan karena masih dalam pembahasan. Namun, ia memastikan bahwa desain tanggul laut tidak akan bersifat seragam.

“Pada prinsipnya kita akan mengombinasikan berbagai pendekatan. Jadi pembangunan tanggul pantai tanggul laut, termasuk juga solusi yang lebih alami, termasuk menggunakan mangrove dan lain sebagainya, akan menjadi bagian dari konsep yang terintegrasi dan komprehensif,” ujarnya.

Menurut AHY, pendekatan hybrid akan diterapkan sesuai kebutuhan di masing-masing wilayah. “Jangan dibayangkan semuanya akan menjadi beton. Nanti ada bagian-bagian paling parah, tidak bisa digunakan solusi lain, tentu kita akan membangun beton yang tinggi. Tetapi yang lainnya masih bisa menggunakan pendekatan lain, hybrid sea wall,” katanya.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah membentuk Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa pada Agustus 2025 untuk mengawal pembangunan Giant Sea Wall yang ditujukan mengatasi banjir rob dan penurunan tanah di wilayah pesisir Pantura Jawa.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research