Home > Budaya Thursday, 27 Nov 2025, 09:53 WIB
Pantomim murni adalah seni visual. Aktor pantomim harus mampu menciptakan ilusi, menceritakan kisah, dan menyampaikan emosi hanya melalui bahasa tubuh.
Ilustrasi pantomim Charlie Chaplin. (FOTO: AI)KINGDOMSRIWIJAYA-REPUBLIKA NETWORK – Apakah Anda tahu apa itu pantomim? Kapan ada pementasan pantomim di kota Anda, tahun berapa? Apakah generasi milenial dan Gen Z tahu apa itu pantomim? Siapa aktor pantomim yang Anda kenal? Nah, Pada Ahad, 23 November 2025 di Palembang ada pementasan pantomim.
Pementasan pantomim kali ini berlangsung Graha Taman Budaya Sriwijaya, Palembang. Di belakang panggung, ada 30 pemain muda berdiri diam. Wajah mereka yang diputihkan dengan riasan kontras dengan kegelapan panggung. Lalu, musik mulai mengalun, layar LED menyala dengan visual Sungai Musi, dan tubuh-tubuh itu pun mulai bergerak. Tanpa sepatah kata pun, mereka bercerita tentang kehidupan, tentang budaya, tentang denyut nadi kota yang tak pernah lepas dari sungai terbesarnya.
Inilah “Musiku Musimu”, sebuah pertunjukan pantomim yang digelar pada Minggu, 23 November 2025. Sebuah pertunjukan yang mengembalikan kepada esensi paling murni dari seni pertunjukan: komunikasi melalui gerak, isyarat, dan ekspresi. Dalam diam mereka, justru terdengar suara paling lantang tentang warisan budaya yang hampir terlupakan.
“Musiku Musimu” hari itu digarap oleh Palembang Mime Club bekerja sama dengan Blok E Art Company, serta berbagai kelompok teater pelajar seperti Teater Askuter SMK Muhammadiyah 1, Teater Terkam SMKN 6, Teater Satu Dua SMPN 12, dan sejumlah seniman muda lainnya.
Entah sudah berapa tahun tidak ada pementasan pantomim di Palembang? Hari itu, pementasan “Musiku Musimu” juga menonjolkan inovasi dan kreativitas. Para seniman muda seperti Saleh, Bebeg, Dedi Jordan, Sukma, dan Nasrulah memperkuat komposisi pertunjukan. Penggarapan musik dipercayakan kepada Randi dan Krismawan, visual dikerjakan oleh Rillo, serta tata panggung ditangani oleh Marta, Sonof, dan Koko.
Yang menarik adalah penggunaan teknologi modern. “Pertunjukan pantomim gratis menggunakan layar LED, di Taman Budaya Sriwijaya Sriwijaya, meskipun gratis, tetapi terbilang keren dibanding pementasan berbayar”, tulis seniman M Iqbal Permana di laman media sosial (medsos) nya.
Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

2 hours ago
1











































