Emiten Energi Hero Global Investment HGII Siap IPO, Ini Prospeknya

1 month ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sektor energi akan kedatangan penghuni baru PT Hero Global Investment Tbk (HGII), yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga penawaran awal berkisar di Rp200 hingga Rp230 per lembar saham. Penawaran umum akan berlangsung pada 3 - 7 Januari 2025. Kemudian, penjatahan efek akan jatuh pada 7 Januari 2025. Sementara pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 8 Januari 2025. Dan Perseroan akan listing pada 9 Januari 2025.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 13 juta lot dengan persenan total saham sebesar 20%. Perseroan pun akan meraup dana IPO berkisar Rp260 miliar hingga Rp299 miliar. Market cap setara dengan Rp1,3 triliun hingga Rp1,49 triliun.

Penjamin emisi perseroan adalah OCBC Sekuritas Indonesia dan UOB Kay Hian Sekuritas.

Lalu bagaimana dengan kinerja perseroan dan prospek bisnis ke depan? Berikut rangkuman dan analisa IPO HGII.

Penggunaan Dana IPO

1) 66% akan digunakan Perseroan untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan oleh SSE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja, dengan rincian sebagai berikut:
a) 90,9% sebagai belanja modal, untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air ("PLTA") dengan kapasitas sekitar 25 MW di wilayah Sumatra Utara ("Proyek SS").
b) 9,1% sebagai modal kerja untuk Proyek SS setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatra Utara, dimana SSE akan ikut serta dalam PPTL sebagaimana diungkapkan pada angka 1 huruf a Rencana Penggunaan Dana di atas.

2) 31% akan digunakan oleh Perseroan, untuk melakukan setoran modal kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan oleh MHE sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja, dengan rincian sebagai berikut:
a) 80,6% sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ("PLTM") dengan kapasitas 10 MW di wilayah Sumatra Utara ("Proyek LO").
b) 19,4% (sembilan belas koma empat persen) sebagai modal kerja untuk Proyek LO setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatra Utara dimana MHE akan ikut serta dalam PPTL sebagaimana diungkapkan pada poin 2.a Rencana Penggunaan Dana di atas.

3) 3% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Grup Perseroan untuk pembayaran biaya operasional Perseroan, termasuk dan tidak terbatas untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek Energi Baru Terbarukan ("EBT") tenaga air maupun EBT lainnya (seperti biomassa, biogas maupun surya).

Bisnis

Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh Perseroan saat ini secara aktif adalah aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki delapan Perusahaan Anak dimana dua diantaranya telah beroperasi dan berkontribusi terhadap pendapatan perseroan.

prospektus HGIIFoto: prospektus HGII

Kinerja Keuangan

Pendapatan perseroan per Juni 2024 turun sebesar 6,08% menjadi Rp56,52 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp60,18 miliar. Dimana pendapatan perseroan bersumber dari pembangkit listrik tenaga minihidro.

Namun, tingginya dan naiknya margin perseroan masih mampu mendorong kenaikan laba bersih perseroan. Margin per Juni 2024 tercatat sebesar 89,96%, sementara per Juni 2023 sebesar 78,08%.

Laba bersih tahun berjalan perseroan per Juni 2024 naik sebesar 22,30% menjadi Rp26,31 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp21,51 miliar.

Valuasi

Perseroan mencatatkan harga wajar atau Book Value (BV) senilai Rp112 hingga Rp118 per lembar saham. Sementara harga IPO yang ditawarkan perseroan adalah Rp200 hingga Rp230 per lembar saham. Sehingga jika dihitung harga kewajarannya, perseroan membukukan Price Book Value (PBV) sebesar 1,78 hingga 1,95. Hal ini berarti valuasi IPO HGII tidak begitu mahal.

Track Record Penjamin Emisi


Menariknya, perseroan berada di bawah penjamin emisi yang memiliki track record kinerja saham IPO yang cukup baik di hari pertama listing.

Prospek Bisnis

prospektus HGIIFoto: prospektus HGII

Tren konsumsi listrik Indonesia bertumbuh secara positif, dimana penjualan listrik bertumbuh dari 270,82 Terra Watt hour (TWh) pada tahun 2022 ke 285,23 TWh pada tahun 2023. Perkembangan ini menunjukkan total pertumbuhan 14,41 Terra Watt hour (TWh) dan perkembangan persentase 5,32%. Prospek perkembangan listrik di Indonesia juga didukung oleh proyeksi PLN di laporan RUPTL 2021-2030.

Berdasarkan diseminasi RUPTL 2021-2030 PLN, juga dinyatakan bahwa PLN mendukung peran swasta dalam pengembangan infrastruktur tenaga listrik di Indonesia, dimana PLN merencanakan untuk swasta untuk membangun 64,8% dan untuk PLN sebesar 35,2% dari total infrastruktur kelistrikan Indonesia. Dimana total rencana Pembangunan swasta berada di jumlah 26.303 Mega Watt (MW) dan 14.269 Mega Watt (MW) dari pihak PLN.

Dari total pembangunan 40.575 Mega Watt (MW), pembangunan listrik EBT diharapkan mencapai 20.923 Mega Watt (MW) atau 51,6% dari total pembangunan infrastruktur listrik, dimana 11.779 Mega Watt (MW) atau 56,3% berasal dari pengembang swasta dan 9.144 Mega Watt (MW) atau 43,7% dari pengembang PLN.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research