Jakarta, CNBC Indonesia - Mengonsumsi makanan manis memang menyenangkan dan dapat meningkatkan energi tubuh. Umumnya, makanan atau minuman menggunakan pemanis buatan agar terasa lebih nikmat.
Meski begitu, pemanis buatan juga bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa penyakit yang menghantui, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Selain menyebabkan masalah kesehatan, gula juga memiliki sifat adiktif. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui jenis-jenis pemanis buatan alami yang baik dan buruk bagi kesehatan. Berikut adalah paparannya dilansir Health.
Pengganti gula alami yang sehat
Pemanis alami mungkin merupakan pilihan yang lebih sehat daripada gula biasa, tetapi pemanis terbaik bergantung pada preferensi rasa, kebutuhan kesehatan, dan untuk apa pemanis tersebut digunakan.
1. Buah
Buah-buahan segar seperti pisang, beri, dan kurma secara alami manis dan penuh dengan nutrisi penting yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan. Ditambah lagi, serat dalam buah membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, yang membantu mengatur kadar gula darah.
Buah-buahan dapat digunakan sebagai topping untuk yoghurt, dicampur ke dalam smoothie, dan ditambahkan ke makanan panggang.
Menggunakan buah sebagai pemanis alami meningkatkan profil rasa hidangan tanpa menambahkan kalori kosong dan bahan tambahan buatan.
2. Buah Monk
Buah monk atau buah biksu adalah buah bulat kecil yang dipanen dari tanaman Siraitia grosvenorii, yang berasal dari Asia Tenggara. Buah ini telah digunakan dalam pengobatan China selama berabad-abad, tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru-baru ini saja menyetujui ekstrak buah monk sebagai pemanis alternatif.
Buah monk mengandung gula alami seperti glukosa dan fruktosa, tetapi rasa manisnya yang kuat berasal dari mogrosidanya, senyawa yang 200-350 kali lebih manis daripada sukrosa.
Selama proses pengolahan, kulit dan biji buah dibuang sehingga sari buah dapat dikumpulkan dan dikeringkan menjadi bubuk pekat. Meskipun merupakan alternatif gula tanpa kalori, ekstrak buah ini kira-kira 300 kali lebih manis daripada sukrosa.
Selain rasanya yang manis, mogrosida juga memiliki kemampuan antioksidan dengan potensi antikanker.
3. Madu liar
Madu liar adalah pemanis alami yang dibuat lebah menggunakan nektar tanaman berbunga.
Madu liar yang tidak dipasteurisasi sebagian besar terdiri dari fruktosa dan glukosa, tetapi juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral. Madu liar mengandung sejumlah kecil vitamin B, zat besi, kalium, dan mangan.
Namun, manfaat kesehatan yang paling signifikan dari mengonsumsi madu liar yang tidak dipasteurisasi mungkin adalah sifat antimikroba dan antioksidannya. Rasa manis alaminya dapat memuaskan keinginan makan gula sekaligus membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan.
4. Sirup Maple Murni
Sirup maple dibuat menggunakan cairan atau getah dari pohon maple. Sebuah lubang dibor dengan hati-hati ke pohon maple, dan saat getah mengalir keluar dan getah tersebut ditampung dalam sebuah wadah.
Kemudian, getah direbus hingga sebagian besar air menguap, meninggalkan sirup kental, lengket, dan manis. Setelah disaring untuk menghilangkan kotoran, getah siap untuk mempermanis berbagai hidangan.
Meskipun sirup maple murni mungkin memiliki kalori yang sebanding dengan gula rafinasi, sirup ini dianggap sebagai alternatif yang lebih disukai karena kandungan nutrisinya. Sirup maple murni mengandung antioksidan dan banyak mineral penting, seperti mangan dan seng.
Namun, tidak semua sirup maple dibuat sama. Warna sirup akan bervariasi tergantung pada saat dipanen, tetapi beberapa produk komersial mungkin mengandung sirup jagung fruktosa tinggi dalam jumlah yang signifikan.
5. Gula kelapa
Gula kelapa telah mendapatkan popularitas selama beberapa tahun terakhir sebagai alternatif yang lebih alami dan tidak dimurnikan untuk gula biasa. Gula kelapa memiliki indeks glikemik yang jauh lebih rendah daripada gula, yang berarti gula kelapa memiliki dampak yang lebih rendah pada kadar glukosa darah.
Gula kelapa dibuat dengan merebus nira pohon kelapa, dan gula yang dihasilkan mempertahankan banyak nutrisi dari nira tersebut. Gula kelapa mengandung kalium, zat besi, seng, dan kalsium.
Selain itu, gula kelapa memiliki takaran yang sama dengan gula biasa, sehingga mudah untuk diganti dengan resep lain.
Pemanis Alami yang Harus Dihindari
Meskipun banyak pilihan alami menawarkan alternatif menyehatkan, ada juga beberapa pemanis alami yang mungkin memiliki efek buruk pada kesehatan baik jangka pendek atau jangka panjang. Berikut diantaranya:
1. Agave Nectar
Agave Nectar menjadi populer sebagai alternatif gula yang sehat, tetapi penelitian menunjukkan efek samping yang mengkhawatirkan yang dapat menghilangkan manfaatnya. Agave Nectar mengandung fruktosa yang cukup tinggi, yang dapat menyebabkan penurunan aktivitas fisik dan peningkatan lemak tubuh.
2. Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat secara alami pada buah-buahan dan sayuran tertentu, tetapi juga dapat diproduksi secara kimia. Alkohol gula seperti xylitol dan erythritol menyediakan kalori yang lebih sedikit daripada gula biasa, tetapi dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
3. Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
Sirup jagung fruktosa tinggi dibuat dengan mengubah pati jagung menjadi gula cair. Selama produksi, sebagian glukosa yang ditemukan dalam pati jagung diubah menjadi fruktosa, sehingga menghasilkan sirup dengan kadar fruktosa yang tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa fruktosa dalam makanan dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini: