Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat komersial Jeju Air di Korea Selatan terus bertambah menjadi 179. Jumlah tersebut menjadi salah satu catatan buruk bagi Korea Selatan dalam sejarah penerbangannya.
Dunia penerbangan kembali dilanda duka. Minggu (29/12/2024), pesawat terbang Jeju Air 7C 2216 yang membawa lebih 181 orang di dalamnya gagal mendarat, keluar dari landasan pacu dan bertabrakan dengan tembok pembatas, di Bandara Internasional Muan di barat daya Korea Selatan (Korsel).
Pesawat tersebut kembali dari perjalanan dari Bangkok, Thailand. Hingga Senin (30/12/2024), total korban tewas mencapai 179 orang. Ini adalah bencana penerbangan paling mematikan yang melanda Korea Selatan sejak 1997, ketika sebuah pesawat Korean Airlines Boeing 747 jatuh di hutan Guam, menewaskan 228 orang.
Dari data yang sama baru terkonfirmasi dua orang selamat dari reruntuhan pesawat. Mereka semuanya adalah awak pesawat nahas itu dan duduk di posisi paling belakang pesawat.
Pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan resmi terkait kecelakaan ini. Jenis pesawat itu sendiri adalah Boeing 737-800.
Penyebab kecelakaan hingga saat ini masih terus dilakukan.
Foto: Asap hitam keluar dari pesawat Jeju Air bernomor penerbangan 7C2216 saat keluar dari landasan pacu sebelum jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, 29 Desember 2024 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video. (Lee Geun-young via REUTERS/Lee Geun-young)
Asap hitam keluar dari pesawat Jeju Air bernomor penerbangan 7C2216 saat keluar dari landasan pacu sebelum jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, 29 Desember 2024 dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video. (Lee Geun-young/via REUTERS)
Mengutip Yonhap, seorang saksi mata yang sedang memancing di dekat bandara saat kejadian, mengaku melihat kawanan burung yang bertabrakan dengan pesawat. Burung tersebut diduga tersedot ke dalam mesin pesawat sehingga menimbulkan api.
"Saat pesawat itu mendarat di landasan pacu, itu menabrak sekawanan burung yang terbang dari arah berlawanan," kata saksi bernama Jung.
"Saya mendengar dua atau tiga ledakan seakan burung tersedot ke dalam mesin sebelum api terlihat dari mesin sebelah kanan," tambahnya.
Daftar Kecelakaan Pesawat di Korea Selatan
Dilansir dari virtual-aviation-accidents.fandom.com, kecelakaan pesawat dalam sejarah Korea Selatan telah terjadi berkali-kali bahkan sempat tercatat beberapa kasus kecelakaan pesawat yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Salah satu yang terparah yakni Penerbangan Hope's Peak Airlines nomor 22 adalah penerbangan terjadwal dari Blackwater City, Rilgar, ke Moskow, Rusia, dengan transit di Honolulu, Hawaii, dan Tokyo, Jepang.
Pada dini hari 1 Januari 1989, pesawat tersebut, sebuah Boeing 747-2H6B (dimiliki oleh Korean Air Lines dan dioperasikan untuk Hope's Peak Airlines), dibom saat terbang di dekat pinggiran Seoul, Korea Selatan. Insiden ini menewaskan seluruh 261 penumpang dan awak di dalam pesawat, serta tambahan 38 orang di darat. Hingga saat ini, ini merupakan bencana udara paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.
Selain itu, berikut ini daftar 10 Kecelakaan Penerbangan Terburuk dalam Sejarah Korea Selatan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)