Bahrain Tolak Main di Indonesia, Respons AFC Ramai Diserbu Netizen

3 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) membawa kabar mengejutkan. Bagaimana tidak, BFA mengajukan untuk pindah venue kepada AFC saat melawan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Indonesia ke negara lain demi keselamatan skuad timnas Bahrain.

Bahrain menjadi sasaran kemarahan warganet Indonesia buntut dari pertandingan kontroversial yang terjadi pada Kamis (10/10) lalu.

Pertandingan Bahrain vs Indonesia berakhir imbang 2-2 setelah terciptanya gol kontroversial di menit ke-90+9 lantaran gol tercipta sudah melewati masa tambahan waktu yang awalnya sudah ditentukan oleh wasit Ahmed Al Kaf hanya enam menit.

Warganet Indonesia ramai-ramai meluapkan emosi di akun media sosial yang terkait dengan Timnas Bahrain, pemain, hingga BFA.

Tidak hanya itu, akun website dan media sosial Asosiasi Sepakbola Bahrain turut jadi sasaran percobaan peretasan. Beberapa fans turut menamai beberapa tempat di map online Bahrain dengan tulisan 'AFC MAFIA'

Adapun permohonan itu disampaikan BFA melalui pernyataan resmi yang dirilis di akun Instagram Asosiasi Sepak Bola Bahrain pada Rabu (16/10) malam WIB.

"Pernyataan Asosiasi Sepak Bola Bahrain terkait perilaku suporter Indonesia yang tidak dapat diterima terhadap Persatuan Sepak Bola Bahrain. Asosiasi Sepak Bola Bahrain telah mengikuti, selama beberapa hari terakhir, perilaku suporter Indonesia yang tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab terhadap Asosiasi Sepak Bola Bahrain dan para pemain Tim Nasional Bahrain, menyusul pertandingan tim nasional kita melawan Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia," bunyi pernyataan BFA.

"Sejalan dengan keinginan Asosiasi Sepak Bola Bahrain dalam memastikan keselamatan para anggotanya, terutama anggota tim nasional, asosiasi kami sedang dalam proses menghubungi FIFA dan AFC untuk memberi tahu mereka tentang perilaku yang tidak dapat diterima yang telah didapat oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain mulai dari ancaman, kata-kata hinaan dan pencemaran nama baik yang dapat mempengaruhi keselamatan anggota tim nasional saat bertanding di ibu kota Jakarta. Asosiasi akan mengajukan permintaan pemindahan pertandingan dari Indonesia demi menjaga keselamatan [pemain] tim nasional," bunyi pernyataan BFA dalam poin kedua.

Bahrain dijadwalkan bakal tandang ke markas Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, pada pertandingan lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan digelar 25 Maret 2025 mendatang.

Respons AFC

Terkait hal ini, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akhirnya mengeluarkan pernyataan untuk merespons permintaan BFA yang meminta laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia digelar di tempat yang netral.

"Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengetahui kekhawatiran yang disampaikan oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengenai keselamatan dan keamanan tim nasional mereka menjelang pertandingan tandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C melawan Indonesia yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025," tulis pihak AFC membuka pernyataan.

"AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sekaligus mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman daring," tulis pihak AFC.

Lebih lanjut AFC mengaku akan membahas masalah ini dengan semua pihak terkait, termasuk dengan BFA dan PSSI.

"AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Indonesia [PSSI] untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan," tulis AFC.

Respons dari AFC menuai banyak komentar dari netizen Indonesia. Simak beberapa yang dirangkum CNBC Indonesia:

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Seruput Cuan Bisnis Kopi, Kala Dompet Kelas Menengah Susut

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research