Ahli Temukan Giok Naga Berusia 5.000 Tahun di Makam Kuno, tapi...

4 weeks ago 19

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ahli di China berhasil menemukan giok naga, jasad manusia, dan beberapa barang antik di dalam kuburan berusia 5.000 tahun. Penemuan ini dinilai sebagai contoh giok naga yang diciptakan oleh kebudayaan Hongshan.

Melansir dari Live Science, para peneliti di China menemukan artefak berukuran 15,8 x 9,5 sentimeter (cm) di dalam makam melingkar yang memiliki altar persegi di sisi selatan. Menurut laporan kantor berita Xinhua, selain naga giok para ahli juga menemukan sisa-sisa jasad manusia dan sejumlah tembikar antik, seperti cangkir, baskom, dan pot berbentuk tripod.

Secara rinci, makam berusia antara 5.000 hingga 5.100 tahun itu terletak di kota Chifeng, China yang berasal dari budaya Hongshan. Sebagai informasi, Hongshan disebut berkembang pesat di wilayah Chifeng.

Menurut para ahli, masyarakat dari masa Neolitikum ini hidup dengan bercocok tanam, membangun kota-kota besar dengan berbagai bangunan besar, dan menciptakan artefak yang rumit. Penemuan terbaru ini diklaim oleh Xinhua sebagai contoh terbesar naga giok yang ditemukan dan diciptakan oleh budaya Hongshan.

Namun, ahli dari Israel mengklaim bahwa temuan ini tidak seistimewa klaimnya.

"Meskipun penemuan ini sangat bagus dan menarik, faktanya tidak seunik itu," kata profesor studi Asia Timur di University of Jerusalem, Gideon Shelach-Lavi, dikutip Rabu (16/10/2024).

Para arkeolog menemukan Foto: Para arkeolog menemukan "naga" giok di kota Chifeng, di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Tiongkok utara. (Dok: Alamy Stock Photo)
Para arkeolog menemukan "naga" giok di kota Chifeng, di Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Tiongkok utara. (Dok: Alamy Stock Photo)

Menurut Shelach-Lavi yang pernah melakukan penggalian di Chifeng, artefak naga giok berukuran serupa pernah ditemukan di makam budaya Hongshan lainnya. Ia menyebut, para peneliti tidak dapat memastikan bahwa apakah naga giok yang baru ditemukan benar-benar menggambarkan naga dan serupa dengan penemuan sebelumnya.

"Kami benar-benar tidak tahu apa maknanya selama periode Neolitikum sehingga menyebutnya sebagai 'naga' adalah anakronistis," ujar Shelach-Lavi.

Lebih lanjut, lokasi tempat artefak dan sisa-sisa manusia ditemukan disebut lebih dari sekadar makam. Shelach-Lavi menyebut, bangunan serupa pernah ditemukan dalam penggalian sebelumnya di Niuheliang.

"Itu adalah bangunan ritual yang antara lain berisi makam individu tertentu," jelas Shelach-Lavi.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Parle Resto & Cafe, Level up Experience Kuliner Indonesia!

Next Article Ditemukan Kuil Berusia 4.000 Tahun di Peru, Isinya Bikin Tercengang

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research