7 Cara Sehat Minum Kopi, Salah Satunya Jangan di Atas Pukul 14.00

1 week ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Kopi adalah salah satu "sahabat baik" bagi manusia. Selain sebagai pendamping sarapan pagi, kopi juga sering diandalkan untuk menemani aktivitas sehari-hari, menambah energi dan fokus, hingga untuk menahan kantuk.

Sejumlah studi mengungkapkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi kopi dapat membahayakan kesehatan. Tak hanya itu, pola kebiasaan dan cara penyajian kopi yang tak tepat pun juga bisa memengaruhi kesehatan manusia.

Meskipun demikian, tidak sedikit juga ahli yang meyakini bahwa kopi adalah salah satu minuman sehat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Melansir dari Medical News Today, para ahli menemukan bahwa kopi juga bermanfaat bagi para pengidap penyakit diabetes, kardiovaskular, radang usus, hingga hati. Terlebih, kopi ternyata mengandung vitamin B2, vitamin B3, magnesium, kalium, dan berbagai senyawa fenolik atau antioksidan.

Manfaat dari kopi bisa diperoleh jika dikonsumsi dengan benar. Lantas, bagaimanakah cara sehat minum kopi? Berikut ulasannya, dilansir dari Healthline.

1. Tidak minum kopi setelah pukul 14.00
Dari berbagai jenis minuman, kopi mengandung kafein yang tergolong tinggi. Sebagai informasi, kafein mampu berfungsi sebagai stimulan sehingga bisa memberikan banyak energi dan membuat tubuh lebih waspada.

Jika diminum setelah pukul dua siang, kopi bisa mengganggu waktu tidur di malam hari. Jika kurang tidur, seseorang bisa berpotensi mengidap berbagai penyakit kronis.

Namun, jika memang terpaksa atau harus minum kopi setelah pukul dua siang, pilihlah kopi yang tak mengandung kafein atau secangkir teh yang mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan kopi.

2. Tidak menambahkan gula pada kopi
Cara terbaik untuk membuat kopi jadi minuman sehat adalah tidak menambahkan gula. Sebab, asupan gula bisa memicu penyakit serius, seperti obesitas dan diabetes.

Sebagai gantinya, cobalah untuk mengonsumsi kopi tanpa tambahan gula atau gunakan pemanis stevia jika Anda belum terbiasa minum kopi pahit.

3. Pilih kopi organik
Kualitas kopi sangat bervariasi tergantung pada metode pengolahan dan proses penanaman biji kopi. Biji kopi cenderung disemprot dengan pestisida sintetis dan bahan kimia lainnya. Saat ini, efek paparan pestisida dari makanan terhadap tubuh masih memicu pro dan kontra.

Namun, jika Anda khawatir dengan kandungan pestisida pada kopi, pertimbangkan untuk membeli biji kopi organik. Sebab, biji kopi organik biasanya lebih sedikit mengandung pestisida sintetis.

4. Minum terlalu banyak kopi
Asupan kopi dalam jumlah sedang bisa menyehatkan. Namun, kopi bisa jadi masalah jika dikonsumsi terlalu banyak. Asupan kafein yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping kesehatan yang merugikan, seperti kardiovaskular, kecemasan, dan lainnya.

5. Tambahkan sedikit kayu manis ke dalam kopi
Kayu manis adalah rempah-rempah lezat yang sangat cocok dengan rasa kopi. Penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida pada penderita diabetes. Jika Anda membutuhkan sedikit rasa, cobalah menambahkan sedikit kayu manis alih-alih gula.

6. Hindari krimer rendah lemak
Krimer rendah lemak dan krimer buatan yang dijual di pasaran cenderung diproses dengan cara yang rumit dan mengandung bahan-bahan yang berbahaya. Alih-alih krimer non-susu, pertimbangkan untuk menambahkan krim penuh lemak, seperti susu ke dalam kopi. Produk susu mengandung beberapa nutrisi penting.

Sebagai contoh, produk susu merupakan sumber kalsium yang sangat baik dan dapat mengurangi risiko osteoporosis serta patah tulang.

7. Tambahkan kakao ke dalam kopi
Cara minum kopi yang sehat selanjutnya adalah dengan menambahkan bubuk kakao ke dalamnya. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan manfaat kopi dan kakao sekaligus. Sebab, kakao memiliki manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko penyakit jantung.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Seruput Cuan Bisnis Kopi, Kala Dompet Kelas Menengah Susut

Next Article Minum 3 Cangkir Kopi Bisa Turunkan Risiko Terjangkit Penyakit ini

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research