Batas Aman Konsumsi Gula dan Garam Harian Menurut WHO

23 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Makanan yang dikonsumsi rata-rata orang Indonesia hampir semuanya mengandung gula, garam, dan lemak. Meski begitu, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, ada risiko kesehatan yang menghantui. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan gula per hari guna menghindari efek negatif yang disebutkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan batas konsumsi gula dan garam harian yang aman.

Merujuk dari laman resmi WHO, terdapat panduan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui konsumsi asupan gula mereka setiap harinya. WHO merekomendasi asupan gula harian kurang dari 10 persen dari total asupan harian masing-masing mereka.

Namun demikian, WHO memberikan gambaran takaran gula yang dapat dipertimbangkan yaitu di bawah 5 persen atau sekitar 25 gram (6 sendok teh) per harinya. Diharapkan dengan menerapkannya dalam keseharian dapat mendukung manfaat kesehatan bagi siapa saja yang melakukannya.

Lantas bagaimana dengan konsumsi garam harian? Berdasarkan pantauan WHO, konsumsi terlalu banyak natrium dapat dijumpai hampir di semua populasi. Bahkan secara global, konsumsi garam rata-rata orang dewasa mencapai 10,78 gram tiap harinya. Sayangnya, jumlah tersebut ternyata dua kali lebih besar dibandingkan dengan rekomendasi para ahli.

Padahal kebiasaan mengonsumsi asupan tinggi natrium dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Sebut saja resiko meningkatkan tekanan darah, obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, hingga osteoporosis.

Menurut WHO, batas konsumsi garam harian yang dapat dipertimbangkan bagi setiap orang. Pada orang dewasa WHO memberikan rekomendasi asupan natrium kurang dari 2000 mg per hari atau setara di bawah 5 gram setiap harinya. Jumlah tersebut kira-kira kurang dari satu sendok teh.

Sementara itu, ada batas asupan garam harian yang juga direkomendasikan untuk anak-anak pada usia 2-15 tahun adalah di bawah dosis orang dewasa dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi mereka.

Lalu bagi anak-anak berusia di bawah 24 bulan, disarankan untuk memilih garam dengan yodium. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya dalam mendukung perkembangan otak mereka agar lebih maksimal dan juga sehat.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga RI Makin Gemar Olahraga, Produsen Alat Olahraga Kian Cuan

Next Article 9 Tanda-tanda Tubuh Overdosis Gula, Ada di Kamu?

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research