5 Pantangan Setelah Operasi Batu Ginjal, Simak!

2 months ago 28

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Batu ginjal, atau dalam istilah medis disebut nefrolitiasis, adalah kondisi ketika endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam menumpuk di dalam ginjal. Batu ginjal bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kelebihan berat badan, pola makan yang tidak seimbang, kurangnya asupan cairan, efek samping obat-obatan tertentu, serta adanya kondisi medis tertentu yang mempengaruhi metabolisme tubuh.

Menurut Asosiasi Urologi Amerika Serikat, batu ginjal awalnya berukuran sangat kecil, tetapi seiring waktu bisa terus bertambah besar. Bahkan, dalam beberapa kasus, batu ginjal dapat mengisi bagian dalam ginjal yang berstruktur berongga.

Jika batu ginjal berpindah dan menyumbat ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), maka aliran urine bisa terganggu. Akibatnya, ginjal mengalami pembengkakan, yang sering kali disertai rasa nyeri hebat atau yang dikenal dengan kolik ginjal.

Penanganan Batu Ginjal

Penanganan batu ginjal disesuaikan dengan ukuran batu serta tingkat keparahan kondisi pasien. Pada beberapa situasi, batu ginjal bisa keluar dengan sendirinya melalui saluran kemih apabila pasien meningkatkan asupan air putih.

Penggunaan obat pereda nyeri juga dapat mengurangi rasa sakit selama proses pengeluaran batu. Selain itu, ada pula obat-obatan tertentu yang berfungsi untuk melarutkan batu atau mencegah terbentuknya batu baru.

Namun, apabila batu ginjal berukuran besar, tersangkut di saluran kemih, menyebabkan infeksi, atau menimbulkan komplikasi serius, maka diperlukan intervensi medis seperti terapi gelombang kejut (ESWL), ureteroskopi, atau operasi pengangkatan batu ginjal.

Pantangan Setelah Operasi Batu Ginjal

Setelah menjalani operasi batu ginjal, terdapat beberapa pembatasan dalam asupan makanan dan minuman yang perlu diperhatikan guna mengurangi kemungkinan kekambuhan penyakit. Berdasarkan informasi dari situs Web MD, berikut adalah beberapa hal yang dianjurkan untuk dihindari:

1. Natrium

Batasi konsumsi natrium agar tidak melebihi 2.300 mg per hari (sekitar 1 sendok teh). Banyak produk makanan olahan mengandung natrium dalam jumlah tinggi, meskipun rasa asin tidak selalu tampak, sehingga penting untuk memperhatikan kandungan natrium dalam setiap makanan.

2. Protein Hewani

Konsumsi protein hewani seperti daging, ayam, ikan, dan telur sebaiknya dikurangi, karena protein hewani dapat meningkatkan kadar asam urat yang berpotensi memicu pembentukan batu ginjal. Sumber protein nabati dapat menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

3. Oksalat

Hindari makanan dengan kandungan oksalat tinggi. Oksalat merupakan senyawa organik yang terdapat secara alami dalam buah, kacang, biji-bijian, dan sayuran. Pembatasan konsumsi makanan seperti bayam, cokelat, kacang almond, susu, kacang kedelai, dan kacang tanah dianjurkan karena oksalat dapat berkontribusi pada pembentukan endapan yang memicu pengerasan batu ginjal.

4. Asupan Cairan yang Tidak Memadai

Memastikan asupan cairan yang cukup sangat penting untuk membantu mencegah kekambuhan batu ginjal. Disarankan untuk mengonsumsi sekitar 6-8 gelas air putih per hari. Untuk variasi, konsumsi jus buah seperti jus jeruk atau jeruk bali juga dapat dipertimbangkan karena kandungan asam sitratnya yang berperan dalam menekan pembentukan batu ginjal.

5. Gula Tambahan

Batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan, seperti sukrosa dan fruktosa. Gula jenis ini dapat berkontribusi pada peningkatan senyawa seperti kalsium fosfat, kalsium oksalat, dan asam urat, yang semuanya berpotensi mendukung pembentukan batu ginjal.

Minuman bersoda juga sebaiknya dihindari karena kandungan fosfatnya yang tinggi dapat meningkatkan penarikan kalsium dari tulang, sehingga meningkatkan beban kerja ginjal dalam menyaring kalsium yang berlebihan.

Informasi tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengatur pola makan dan gaya hidup pasca operasi batu ginjal, sehingga dapat mendukung upaya pencegahan kekambuhan penyakit.


(dag/dag)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Meracik Strategi Bisnis Wewangian Rajai Pasar Lokal

Next Article 6 Makanan Tinggi Purin, Pantang Bagi Penderita Asam Urat

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research