1 week ago
9
Jakarta, CNN Indonesia --
Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira merespons video yang viral menampilkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia bersama keluarganya menggunakan pesawat jet pribadi.
Dalam narasi video, Bahlil dan keluarga disebut mendarat di Bandara Adi Soemarmo, Solo. Anggawira secara khusus menyoroti spekulasi yang menyebut bahwa jet pribadi digunakan untuk kepentingan pribadi dengan menggunakan uang negara.
Menurut Anggawira yang juga mantan Ketua Bidang Organisasi HIPMI saat Bahlil menjabat Ketua Umum HIPMI periode 2015-2019, penggunaan jet pribadi itu bukan hal luar biasa, terkait mobilitas tinggi dan kebutuhan akan fleksibilitas waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibilang sering juga enggak, cuma kalau ada kebutuhan-kebutuhan tertentu yang sifatnya urgen, kita harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat, ya itu opsi. Dulu pas di HIPMI juga kita beberapa kali pakai private jet untuk efisiensi waktu," ujar Anggawira pada Jumat (11/4).
Anggawira menjelaskan, sepengetahuannya, penggunaan jet pribadi oleh Bahlil tidak dibiayai negara karena untuk kepentingan pribadi, yakni Lebaran ke kampung halaman Bahlil di Fakfak, Papua Barat dan kampung halaman sang istri, Sri Bahlil di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
"Itu dana pribadi, enggak ada kaitannya dengan APBN. Apalagi saat ini momen libur Lebaran, dan beliau pulang kampung ke Papua, juga ke Maluku menghadiri pernikahan tenaga ahlinya, lalu ke Sragen. Kan semua rute itu nggak ada pesawat komersil yang direct, jadi menggunakan private jet," paparnya.
Lebih jauh, Anggawira menyayangkan pemberitaan media yang dinilai menggiring opini negatif tanpa klarifikasi langsung dari Bahlil. Menurutnya, bisa dilakukan pemberitaan dari kedua sisi, terlebih karena momen kejadian saar Lebaran.
Pada saat bersamaan, Anggawira pun menyadari bahwa sebagai tokoh politik dan pejabat publik, langkah Bahlil tidak bisa lepas dari sorotan masyarakat luas.
"Namanya tokoh publik ya harus siap dengan segala konsekuensinya. Enggak semua orang suka, pasti ada yang cari-cari kesalahan. Tapi saya rasa yang dilakukan Pak Bahlil itu masih dalam batas wajar," kata Anggawira.
Sebelum menjadi pejabat negara, Bahlil dikenal sebagai pengusaha sukses dari Papua dengan sektor usaha mencakup perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi yang kemudian mengantarkannya menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015-2019.
Sukses di dunia bisnis, Bahlil pun dipercaya menjabat Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2019-2024. Sejak awal menjabat, Laporan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Bahlil kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019 mencapau Rp295 miliar.
(rea/rir)
