PDIP Kritik Menteri Prabowo Masih Sebut Jokowi Bos

6 hours ago 3

yoa | CNN Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 09:51 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Seno Bagaskoro mengkritik ucapan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang masih menyebut Presiden ke-7 Jokowi sebagai 'bos'.

Ucapan itu sebelumnya disampaikan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat bersilaturahmi ke kediaman Jokowi beberapa waktu lalu. Hal itu kemudian memunculkan isu matahari kembar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus saya katakan, tegas saja sebetulnya kalau boleh saya memberi masukan, itu tidak benar, itu salah," kata Seno dalam Political Show di CNN TV, Senin (21/4) malam.

Seno mengingatkan para menteri tidak sembarangan menempatkan loyalitasnya.

"Yang menyebutkan itu sebagai bos kan menteri, yang di dalam tangan dan kebijakan dan ucapannya itu ada nasib sekian banyak rakyat. Di dalam pikirannya ada cara untuk mentransfer bagaimana arahan presiden ke bawah," katanya.

Menurutnya, para menteri yang mengucapkan bos kepada sosok selain presiden bbisa membuat rakyat tidak percaya bahwa menteri dan presiden berjalan di rel yang sama.

"Kalau kemudian menteri sebagai anak buah presiden itu menganggap bahwa ada bos lain selain presiden, bagaimana rakyat kemudian bisa percaya diri terhadap pemerintahan ini berjalan di satu rel visi yang sama," ujar Seno.

Pada kesempatan yang sama, politikus Partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak menilai secara kultural, kata 'bos' yang dikeluarkan menteri itu adalah hal yang biasa.

"Pak Prabowo juga kan suka bercanda begitu. Pak Jokowi itu bos beliau. Jadi biasa saja. Jadi secara kultural itu statement yang biasa. Apalagi kan Pak Treng, Pak BGS nyampaikan itu di samping Pak Jokowi," kata Dahnil.

"Jadi kira-kira untuk menunjukkan sopan santun segala macam, etika. 'Ini beliau bos saya'," imbuh dia.

Meski demikian Dahnil juga mengingatkan pesan Prabowo kepada para pembantunya untuk lebih hati-hati mengeluarkan pernyataan.

Dahnil mengaku sependapat bahwa pejabat publik harus paham sensitivitas ketika mengeluarkan pernyataan.

"Jadi kalau ada yang harus kita koreksi, saya mengamplifikasi pesan Pak Prabowo hati-hati dalam menyampaikan pesan dan statement di ruang publik," ujar Dahnil.

(wis)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research