REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Arus kendaraan berpelat luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mendominasi jalan-jalan utama selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Kepadatan lalu lintas tidak hanya terjadi di pintu-pintu masuk wilayah DIY, tetapi juga merambat hingga pusat kota, terutama menuju kawasan wisata Malioboro yang menjadi magnet utama wisatawan.
Pantauan Republika, antrean kendaraan tampak mengular di sejumlah ruas jalan yang mengarah ke Malioboro sejak pagi hingga siang hari ini. Mayoritas kendaraan yang memadati kawasan tersebut merupakan mobil pribadi dan kendaraan roda dua dari luar daerah. Wisatawan memilih membawa kendaraan sendiri untuk menjangkau pusat wisata, meski harus menghadapi kemacetan panjang.
Dinas Perhubungan (Dishub) DIY mencatat total pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar wilayah DIY hingga 24 Desember 2025 telah melampaui dua juta unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.100.944 kendaraan tercatat masuk dan 1.043.133 kendaraan keluar. Lonjakan ini menunjukkan tingginya minat wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta selama libur panjang akhir tahun.
"Untuk volume lalu lintasnya agak naik itu mulai siang hari, kemudian sore sampai malam," ungkap Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo dikonfirmasi di Yogyakarta, Sabtu (27/12/2025).
Menurutnya, pola kepadatan lalu lintas selama masa liburan berbeda dengan hari biasa. Tidak adanya aktivitas sekolah pada pagi hari membuat arus kendaraan bergeser ke siang dan malam hari, bertepatan dengan jam kunjungan wisata ke pusat-pusat keramaian seperti Malioboro. Rizki menyebut pergerakan kendaraan yang melintas di DIY tersebut turut berkontribusi pada antrean panjang kendaraan yang hendak memasuki kawasan Malioboro.
"Dari luar DIY, roda empat sama bus pariwisata sudah banyak yang masuk ke Yogya," ujar dia.
Data pergerakan kendaraan tersebut dihimpun dari 10 titik pos pengamatan arus lalu lintas strategis. Pos-pos tersebut meliputi Gerbang Samudra Raksa di Kalibawang, Kulon Progo, Temon PJR, Temon Congot (Daendels), Krasak (Tempel), Kikis Joholangan, Prambanan, Gedangsari, dua titik di Semin, serta Rongkop di wilayah Gunungkidul. Titik-titik ini menjadi pintu masuk utama kendaraan yang kemudian menyebar ke berbagai kawasan wisata, termasuk pusat kota Yogyakarta.
Dishub DIY mencatat pintu masuk Prambanan dan Tempel menjadi dua titik terpadat. Arus kendaraan dari kedua arah tersebut sebagian besar mengarah ke kawasan kota dan Malioboro. Selain itu, kepadatan juga terpantau di sejumlah ruas jalan pendukung. Meski bukan pintu masuk, dia menyebut kepadatan kendaraan juga terpantau di Jembatan Kabanaran, Bantul.
"Kemarin ada beberapa bus yang justru berhenti di sana, penumpangnya turun, foto-foto. Kemudian, ada banyak orang jualan juga," kata dia.
Selain kendaraan pribadi, wisatawan yang menuju Malioboro juga memanfaatkan moda transportasi kereta api.
Ditemui terpisah, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menyampaikan memasuki hari ke-9 Angkutan Nataru, pihaknya mencatat akan melayani sebanyak 57.261 pelanggan yang terdiri dari 25.769 penumpang yang berangkat dan 31.492 pelanggan yang tiba atau turun di stasiun-stasiun wilayah Daop 6 Yogyakarta. Pantauan volume penumpang yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta sebanyak 9.355 pelanggan dan yang tiba atau yang turun sebanyak 13.060 pelanggan. Stasiun Lempuyangan memberangkatkan sebanyak 5.869 pelanggan dan menerima kedatangan sebanyak 6.518 pelanggan.
"Untuk jumlah penumpang kumulatif selama 9 hari pelaksanaan Angkutan Nataru 2025/2026 yang dimulai sejak 18 Desember 2025 hingga hari ini, 26 Desember 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta sudah melayani sebanyak 535.240 penumpang, yang terdiri dari 255.418 penumpang berangkat dan 279.
sumber : Antara

2 hours ago
2













































