Dugaan Penghinaan ke Guru Tua Alkhairaat, Polisi Periksa 7 Saksi

1 week ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Sulawesi Tengah menyelidiki kasus dugaan penghinaan atau ujaran kebencian terhadap pendiri Alkhairaat, almarhum Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua yang diduga dilakukan oleh Muhammad Fuad Riyad alias Gus Fuad Plered.

"Kasus dugaan penghinaan atau ujaran kebencian ini masih dilakukan penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono kepada wartawan, Jumat (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alkhairaat adalah salah satu organisasi Islam besar di Indonesia bagian timur. Organisasi ini bergerak di berbagai bidang pendidikan, sosial dan kemasyarakatan.

Kasus dugaan penghinaan atau ujaran kebencian terhadap tokoh ulama besar di Sulteng tersebut, kata Djoko dilaporkan pada 7 April lalu.

"Sejauh ini penyidik sudah melakukan pemeriksaan 7 orang sebagai saksi," ungkapnnya.

Kasus ini beradal dari video yang beredar di media sosial. Dalam video itu sosok diduga Muhammad Fuad Riyad alias Gus Fuad Plered diduga menghina tokoh ulama sekaligus pendiri Alkhairaat, almarhum Habib Idrus bin Salim Aljufri.

"Postingan dugaan penghinaan atau ujaran kebencian terhadap Guru Tua selaku tokoh pendiri Alkhairaat yang dinarasikan oleh MFP Alias GFP di berbagai platform media sosial, akhirnya memantik beragam reaksi kalangan Abnaul Khairaat (pendukung) di berbagai daerah di Sulawesi Tengah," jelasnya.

Selain tujuh saksi, kata Djoko penyidik Polda Sulteng juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi ahli pada pekan depan.

"Kita telah mengagendakan memanggil ahli pidana, ahli bahasa, ahli ITE, ahli agama untuk diperiksa, minggu depan," katanya.

Mengutip detikcom, kasus ini dilaporkan warga dan teregistrasi dalam laporan polisi nomor: LP/B/76/IV/2025/SPKT/Polda Sulteng tanggal 7 April 2025.

Kasus ini diduga bermula dari pernyataan Gus Fuad yang diunggah di akun YouTube Gus Fuad Channel pada 24 Maret lalu.

Dalam video itu, Gus Fuad yang terlibat diskusi secara online mengkritik usul soal Guru Tua diangkat sebagai pahlawan nasional. 

Dalam kritik tersebut, Gus Fuad mengeluarkan kata-kata yang diduga menghina. 

Gus Fuad sendiri telah mengklarifikasi  dan minta maaf atas ucapannya dalam forum online itu. Dia

Dia berkata, kata 'monyet' yang dia ucapkan saat itu bukan ditujukan kepada Guru Tua, melainkan kepada sekelompok orang yang berusaha menyiasati orang yang tidak memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional untuk bisa tetap diangkat sebagai pahlawan nasional.

Dia juga mengutip Alquran, lalu mengibaratkan kelompok orang-orang itu dengan sekelompok Yahudi yang menyiasati larangan Tuhan untuk berburu di hari Sabtu.

"Walau demikian, jika apa yang saya nyatakan itu dianggap menghina kepada pihak-pihak yang terkait, saya menyatakan memohon maaf," kata Fuad dalam klarifikasinya.

"Semata-mata apa yang saya nyatakan tentang usulan pahlawan nasional itu adalah untuk menjaga kewibawaan pemerintah dan dalam upaya menjaga kebesaran nama para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa dan demi ketinggian martabat bangsa Indonesia. Demikian yang dapat saya sampaikan," imbuh dia.

(mir/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research