Biaya Operasional HOK Tinggi, Pak AP Bakal Beri Saran ke Tencent

3 hours ago 1

Esports 2025-12-27 19:44:37

CEO RRQ Andrian Pauline. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id) Deni Sulaeman/Skor.id

SKOR.id - CEO RRQ, Andrian “AP” Pauline, menyoroti tantangan besar yang dihadapi organisasi esports dalam mengelola divisi Honor of Kings (HOK).

Dalam pernyataannya, Pak AP mengungkapkan bahwa biaya operasional HOK saat ini tergolong sangat tinggi, bahkan melampaui pengeluaran untuk divisi Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang selama ini dikenal sebagai ekosistem esports terbesar di Asia Tenggara.

Menurut AP, tingginya biaya tersebut bukan tanpa alasan. Honor of Kings menuntut standar profesional yang tinggi, terutama dari sisi pemain dan sistem kompetisi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ia menyebutkan bahwa gaji pemain HOK berada di level yang jauh lebih mahal dibandingkan pemain MLBB, sehingga beban finansial yang harus ditanggung oleh tim menjadi sangat besar.

“Operasional HOK mahal banget. Gajinya lebih mahal daripada pemain-pemain Mobile Legends,” ungkap AP dengan nada jujur.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pernyataannya tersebut bukanlah bentuk keluhan atau komplain kepada pihak penyelenggara, melainkan sebuah masukan konstruktif demi keberlangsungan ekosistem kompetitif HOK.

AP menilai bahwa salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan oleh Tencent sebagai pengembang adalah melakukan penyesuaian terhadap sistem hadiah turnamen.

Menurutnya, hadiah yang lebih proporsional dengan biaya operasional akan membantu tim-tim profesional bertahan dan terus berinvestasi di skena Honor of Kings.

“Saya bukan mau komplain. Lebih ke saran saja. Kayaknya hadiahnya boleh di-adjust,” lanjutnya. Ia menilai bahwa dukungan dari publisher sangat penting, terutama di fase pertumbuhan awal ekosistem HOK di luar pasar utama seperti Tiongkok.

Sebagai salah satu organisasi esports terbesar di Asia Tenggara, RRQ dikenal selalu berhitung matang dalam setiap ekspansi divisi game. Pernyataan AP ini sekaligus menjadi gambaran nyata bahwa masuk ke skena Honor of Kings membutuhkan komitmen finansial yang tidak kecil, bahkan bagi organisasi besar sekalipun.

Masukan dari CEO RRQ ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Tencent untuk menyeimbangkan antara biaya operasional tim, kesejahteraan pemain, dan daya tarik kompetisi. Dengan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan, Honor of Kings berpotensi berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar utama esports global di masa depan.


Sumber: skor.id

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini

Image

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research