24 Ribu Jamaah Haji Indonesia Belum Terima Kartu Nusuk

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 22 Mei 2025 20:12 WIB

Distribusi kartu nusuk jadi kewenangan syarikah atau perusahaan penyedian layanan haji. Kemenag membantu agara distribusinya bisa dipercepat. Sebanyak 24 ribu jamaah haji Indonesia belum menerima kartu nusuk yang jadi kartu akses dalam penyelenggaraan ibadah haji. (ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Agama (Kemenag) mencatat masih ada sekitar 16 persen jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi belum mendapat kartu Nusuk. Jumlah ini setara dengan 24.431 jemaah.

Melansir laman Kemenag, kartu nusuk disebut semacam identitas sekaligus 'tiket' bagi jemaah dalam mendapatkan akses layanan dan juga dalam aktivitas di setiap tahapan ibadah haji. Layanan ini dibutuhkan terutama saat jamaah di Arafah, Mina dan Muzdalifah, termasuk dipakai untuk masuk ke Masjidil Haram.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan pihaknya berupaya melakukan percepatan dalam distribusi kartu Nusuk bagi jemaah haji yang sudah berada di Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jemaah masih belum semua hadir ke Saudi. Tadi malam masih tersisa 16 persen yang belum terbagi. Kita tingkatkan terus percepatan pembagian kartu," kata Hilman saat dihubungi, Kamis (22/5).

Terpisah, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah untuk distribusi kartu Nusuk.

Pertama, membuat operation room akselerasi distribusi kartu Nusuk.

"Sesuai arahan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kami sudah membuat operation room untuk akselerasi distribusi Nusuk," kata Muchlis.

Kedua, menunjuk penanggung jawab proses akselerasi distribusi kartu Nusuk pada level sektor dan daker.

Ketiga, menyiapkan pelaporan digital berbasis kloter. Setiap hari, ketua kloter akan mengupdate jumlah dan nama jemaah yang belum mendapatkan nusuk.

Petugas juga akan menginput perkembangan distribusi Nusuk melalui aplikasi agar bisa dipantau melalui sistem komputerisasi haji terpada (Siskohat).

Muchlis mengatakan pembagian kartu Nusuk sebenarnya tugas syarikah atau perusahaan penyedia layanan penyelenggaraan ibadah haji. Namun Kemenag membantu menjembatani agar distribusinya bisa dipercepat.

"Kita mencoba menjembatani agar Syarikah bisa menjangkau jemaah haji secara lebih luas. Sebab, kartu Nusuk harus disampaikan langsung oleh Syarikah ke jamaah," kata Muchlis.

Ia menjelaskan Kementerian Haji Saudi juga sangat fokus pada masalah distribusi kartu Nusuk.

"Persoalan ini tidak sepenuhnya di bawah kendali kita. Kementerian Haji Saudi sangat concern sehingga setiap hari dilakukan rapat evaluasi," katanya.

"Kementerian Haji juga sering mengingatkan Syarikah agar segera mengakselerasi distribusi Nusuk. Hari ini diharapkan distribusi Nusuk untuk semua Syarikah bisa di atas 90 persen," imbuh Muchlis.

(yoa/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research