Takut Dosa Jadi Orang Kaya, Miliarder Ini Bagikan Uang Miliaran Rupiah

6 days ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan hidup miliarder asal Australia, Ali Banat, menjadi anomali. Jika orang lain memandang kekayaan begitu enak, maka Ali memandangnya berbeda. Setelah jadi orang kaya, dia merasa takut dosa dan memilih membagikan semua harta kepada orang yang membutuhkan. 

Ali Banat adalah pengusaha pemilik perusahaan keamanan dan elektronik. Dari dua bisnis itu, dia punya uang banyak. Selalu hidup mewah dan hobi membeli barang mahal. BBC International pernah menulis kalau Banat sempat beli mobil seharga US$600 ribu atau 8,5 Miliar. Lalu dia juga sering membeli jam tangan, tas, dan perhiasan seharga lebih dari Rp1 miliar. 

Sampai akhirnya, pandangan akan kekayaan berubah total pada 2015. Dia mendadak sakit parah hingga bolak-balik rumah sakit. Penyebabnya karena dia menderita kanker. Dokter menyatakan dia hanya bisa bertahan hidup tujuh bulan.

Pernyataan dokter membuat Banat kaget. Sebab, dia masih berusia 30 tahun dan sangat produktif. Tak ingin meninggal cepat, Banat pun mencoba pengobatan ke berbagai belahan dunia. Sayang, tak membuahkan hasil dan malah makin parah. 

Dia pun akhirnya pasrah dan menggantungkan hidup pada Allah SWT. 

"Saya sadar satu-satunya yang selalu ada untuk saya dan memberi solusi adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala," katanya dalam Youtube One Path.

Mendekat kepada Allah menyadarkan bahwa segala kekayaan tak penting. Dia takut dosa jadi orang kaya. Sebab, Allah dalam salah satu ayat Al-Quran menjelaskan bahwa harta yang dimiliki di dunia tidak begitu berguna. Maka, pria kelahiran 1982 itu memilih bagi-bagikan semua miliaran rupiah harta kepada orang yang membutuhkan.

"Saya ingin wafat tanpa memiliki harta benda," kata Banat.

Dia pun memberikan uang tunai miliaran rupiah hasil penjualan jam tangan, pakaian, perhiasan hingga mobil mewah. Semua diberikan langsung kepada fakir miskin di berbagai negara, salah satunya banyak negara di Afrika. Di sana dia berkeliling dan merasakan kemiskinan bersama warga hingga mendirikan yayasan sosial bernama "Muslim Around the World pada Oktober 2015.

Yayasan tersebut menjadi penyalur kekayaan Banat yang bakal dipakai membangun masjid, sekolah, dan kehidupan para janda miskin di banyak negara Afrika. Sikap Ali Banat ini lantas menjadi viral dan menarik atensi banyak pihak untuk menyumbang harta lewat yayasan tersebut.

Berkat upaya ini, Banat mengaku bantuan untuk anak-anak di Afrika membuat mereka lebih sejahtera secara ekonomi. Untungnya, prediksi dokter ternyata salah. Setelah tujuh bulan, dia masih hidup dan bisa melakukan banyak manfaat ke semua orang. 

"Seseorang dapat meninggal kapan saja. Tapi, Alhamdulillah Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan saya proyek yang harus dikerjakan selama menjalani sisa-sisa kehidupan," katanya.

Sampai akhirnya, kebaikan Ali Banat berakhir pada 2018. Kanker mengalahkan hidupnya. Sesaat sebelum bertemu Allah, dia menyebut: "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".


(mfa/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Rezeki Tak ke Mana, Warga RI Gali Tanah Malah Dapat Harta Karun Rp18 M

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research