Tak Cuma AS, Heat Dome Juga 'Membakar' Eropa

6 hours ago 4

Jakarta -

Gambar yang dirilis badan antariksa Eropa (European Space Agency/ESA) menampilkan peta Copernicus tentang suhu musim panas yang terik di seluruh Eropa selatan.

"Gelombang panas yang dahsyat telah melanda sebagian besar wilayah Eropa Selatan dan Afrika Utara, mendorong suhu udara melampaui batas normal musiman dan memicu peringatan kesehatan dan kebakaran hutan yang meluas," kata ESA seperti dikutip dari Earth.com.

"Di antara negara-negara yang paling terdampak adalah Spanyol, Prancis, Italia, Yunani, Siprus, dan Aljazair," ESA merinci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gambar ini, mosaik dari lima lintasan orbit yang tumpang tindih pada pagi hari pada 29 Juni 2025, ditangkap oleh Sea and Land Surface Temperature Radiometer misi Copernicus Sentinel-3.

Pelacakan Suhu Permukaan Daratan

Menurut ESA, gambar tersebut mengungkapkan suhu permukaan daratan, bukan suhu udara. Pelacakan suhu permukaan tanah sangat penting untuk memprediksi pola cuaca dan iklim, menilai risiko kebakaran hutan, membantu petani merencanakan irigasi, dan menginformasikan strategi desain perkotaan untuk mengurangi panas.

"Tidak seperti pengukuran suhu udara, instrumen satelit ini mengukur energi termal aktual yang dipancarkan dari permukaan Bumi, yang biasanya tercatat lebih tinggi daripada suhu udara," tulis ESA.

Kubah Panas di Atas Eropa Barat

Gambar tersebut memuat informasi dari Copernicus Marine Service, yang menunjukkan bahwa suhu permukaan juga panas di Laut Mediterania.

Gelombang panas yang sedang terjadi ini dipicu oleh sistem tekanan tinggi yang terhenti di Eropa Barat, yang dikenal sebagai heat dome atau kubah panas. Sistem ini memerangkap udara panas dan kering di bawahnya, yang menyebabkan suhu meningkat secara terus-menerus.

Saat bergerak ke arah timur, kubah tersebut menarik lebih banyak udara panas dari Afrika Utara, meningkatkan intensitas panas ekstrem di wilayah tersebut.

Heat Dome di Atas Amerika Serikat

Pada Juni 2025, heat dome terbentuk di wilayah tengah dan timur Amerika Serikat. Kubah panas ini mulai terbentuk sekitar tanggal 20 Juni dan bertahan sepanjang minggu.

Heat dome menutupi sebagian besar negara, dari Great Plains melalui Midwest, Upper Midwest, Lembah Sungai Ohio dan Tennessee, dan meluas ke wilayah Mid-Atlantic dan Timur Laut.

Lebih dari 280 rekor suhu tinggi harian terpecahkan di seluruh AS, yang memengaruhi sekitar 130 juta orang yang berada di bawah peringatan atau imbauan bahaya panas.

Kota-kota seperti New York, Baltimore, Philadelphia, Boston, Newark, Providence, dan Raleigh mengalami suhu tertinggi tiga digit, beberapa mencapai lebih dari 105 derajat Fahrenheit (40,56 derajat Celcius).

Masalah Kesehatan Masyarakat

Kubah panas tidak hanya menyebabkan suhu tinggi yang berbahaya di siang hari tetapi juga kehangatan yang menyengat di malam hari, dengan suhu terendah sering kali tetap di atas 80 derajat Fahrenheit (26 derajat Celcius) karena panas yang terperangkap.

Kehangatan yang terus-menerus ini membebani jaringan listrik, menyebabkan pengumuman keadaan darurat, dan memicu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

Infrastruktur pun terganggu. Jalanan di Missouri tertekuk dan aspal melunak menenggelamkan kendaraan di New York City, sementara kereta Baltimore Amtrak terhenti di terowongan akibat panas.

Tindakan darurat termasuk pengurangan daya, tempat perlindungan dari panas, dan pemberitahuan mengenai utilitas di beberapa negara bagian.

Heat Dome dan Perubahan Iklim

Ilmuwan iklim menekankan bahwa kubah panas dipicu oleh perubahan iklim antropogenik. Pola tekanan tinggi ini terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama karena pemanasan lautan, amplifikasi Arktik, dan perubahan perilaku aliran jet.

Saat suhu global meningkat, atmosfer dapat menahan lebih banyak uap air dan energi, yang mengintensifkan gelombang panas dan membuatnya lebih persisten.

Secara khusus, aliran jet yang melemah dan berkelok-kelok, akibat pemanasan Arktik, memungkinkan sistem seperti kubah panas terhenti di suatu wilayah selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Suhu Lebih Panas di Masa Depan

Model iklim terkini menunjukkan bahwa peristiwa seperti kubah panas Juni 2025 (yang dulu dianggap langka), menjadi semakin umum.

Apa yang dulunya merupakan peristiwa panas yang terjadi sekali dalam 100 tahun di banyak kota di AS kini dapat terjadi sekali dalam satu dekade atau bahkan lebih sering. Perubahan ini memiliki implikasi serius tidak hanya bagi kesehatan manusia, tetapi juga bagi infrastruktur, pertanian, dan sistem energi.

Jaringan listrik sudah mencapai batas maksimal, jalan raya dan rel kereta api rusak akibat panas ekstrem, dan tanaman pangan menderita akibat suhu tinggi dan tekanan air.

Pejabat kesehatan masyarakat khususnya prihatin dengan jumlah korban akibat cuaca panas ekstrem yang berkepanjangan. Malam hari yang tetap panas tidak banyak memberikan kelegaan dan sangat berbahaya bagi populasi yang rentan seperti lansia, anak kecil, dan orang dengan kondisi kesehatan kronis.

Tanpa upaya adaptasi yang berkelanjutan, seperti mendesain ulang kota untuk mengurangi retensi panas, memperluas akses ke pusat pendinginan, dan memodernisasi infrastruktur energi, kerugian manusia dan ekonomi akibat panas ekstrem diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang.


(rns/rns)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research