Jakarta -
Meski jaringan 5G sudah dikomersialisasikan sejak pertengahan 2021, perkembangan jaringan generasi seluler kelima itu seakan masih jalan di tempat. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan meningkatkan pembangunan infrastruktur jaringan 5G.
Upaya tersebut merupakan salah satu perintah Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid yang mengintruksikan seluruh jajaran Komdigi untuk bergerak cepat dan serempak.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto mengatakan dari sisi infrastruktur yang akan digenjot itu terkait sinyal 5G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita karena punya sumber daya frekuensi, ya frekuensi 5G-nya akan kita juga rilis, tapi kita lihat dulu bagaimana perencanannya," ujar Wayan saat ditemui awak media di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Untuk diketahui, dibutuhkan alokasi lebar pita 100 MHz untuk mendapatkan pengalaman koneksi internet cepat 5G. Sedangkan saat ini operator seluler masih membagikan sumber daya frekuensi yang mereka gunakan untuk layanan 4G dan 5G. Alhasil, layanan 5G yang ada sekarang belum optimal.
Adapun beberapa waktu lalu, Komdigi menyebutkan cakupan sinyal 5G di Indonesia baru 4,44% sejak diperkenalkan ke publik empat tahun lalu. Hal ini yang akan difokuskan Komdigi untuk ditingkatkan lagi cakupan jaringan 5G di Tanah Air.
Ada empat pita frekuensi yang dipersiapkan oleh Komdigi untuk diseleksi di 2025, yaitu di antaranya di band 700 MHz, 1,4 GHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz.
Sebagai informasi, pita frekuensi 700 MHz mempunyai digital dividen 112 MHz hasil penerapan penghentian siaran TV analog dan dialihkan TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi.
Komdigi juga menyiapkan frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz yang dialokasikan untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau atau layanan internet cepat tetap nirkabel.
Kemudian, frekuensi 26 GHz pada rentang 24,25 - 25,85 GHz yang nanti ditujukan untuk keperluan penyelenggara jaringan bergerak seluler. Selain itu, yang terbaru Komdigi ingin seleksi spektrum 2,6 GHz dengan lebar pita 190 MHz di rentang 2500-2690 MHz dengan moda TDD untuk penyelenggara jaringan bergerak seluler juga di tahun ini.
"Kalau 700 MHz kan masih peningkatan penetrasi untuk seluler juga, tapi bukan, ya dari sisi teknis dia belum, mungkin di 4G lah. Tapi kita di 2,6 GHz untuk 5G," pungkasnya.
(agt/agt)