Saham BRI-BNI-Mandiri Terbang, Efek Dividen + Buyback Dimulai!

6 days ago 10

Jakara, CNBC Indonesia - Saham-saham bank pelat RI kompak terbang terdampak positif dari pembagian dividen jumbo dan aksi buyback yang sudah dimulai.

Merujuk data perdagangan pasar pada Rabu hari ini (26/3/2025) pukul 10.40 WIB, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat pergerakan paling moncer, terbang sampai 8,46% ke posisi Rp4.230 per lembar, kemudian diikuti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melesat 7,07% ke posisi Rp5.075 per lembar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak 4,74% menjadi Rp3.980 per lembar.

Saham bank Himbara yang kompak naik ini disinyalir berkat efek dividen jumbo dan aksi buyback.

Terkait dividen, dalam dua hari terakhir, dua bank besar sudah mengumumkan dividen, yaitu BBRI dan BMRI.

BBRI sepakat membagikan 85% dari laba bersih tahun buku 2024 atau Rp 51,74 triliun sebagai dividen. Nilai tersebut setara dengan Rp 345 per lembar saham.

Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 20,46 triliun atau setara dengan Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen final yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 208,40.

Untuk sisa dividen final tersebut, jika dibagi dengan harga saham BBRI di Rp3.610 per lembar, maka yield yang didapatkan setara 5,76%. Jika ditotal seluruhnya Rp354 per lembar, yield mencapai 9,56%.

Sementara itu, BMRI memutuskan membagikan 78% dari laba tahun buku 2024 atau senilai Rp 43,5 triliun.

Dengan demikian investor akan mendapatkan setara Rp 466,18 per saham. Dari nilai ini jika dibagi harga saham kemarin waktu pengumuman RUPS di Rp4.760 per lembar, yield yang diraih investor mencapai 9,78%.

Adapun, untuk BBNI pada hari ini melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencana-nya nanti sore akan diumumkan kepastian pembagian dividen dari laba bersih tahun lalu.

Untuk proyeksi dividen yang potensi dibagi tahun ini, kami menilai BBNI akan menaikkan alokasi dividen menjadi 55% - 60%, sesuai dengan kisi-kisi yang sempat diungkapkan manejemen beberapa waktu lalu.

Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI memperkirakan rasio pembagian dividen BNI tahun buku 2024 akan berada pada rentang 55% hingga 60%.

"Mungkin sekitar 55% sampai 60%. Kita lihat nanti kebutuhannya ke depan," katanya kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

Persentase itu lebih tinggi jika dibandingkan realisasi rasio dividen tahun 2023 sebesar 50% dari total laba bersih atau senilai Rp10,45 triliun.

Beralih ke aksi korporasi buyback yang menjadi daya ungkit saham akhir-akhir nampaknya juga sudah mulai digulirkan.

Menurut kami, akumulasi buyback ini akan melibatkan sekuritas yang teralifliasi BUMN, seperti Mandiri Sekuritas (CC), BNI Sekuritas (NI), dan BRI Danareksa Sekuritas (OD).

Diketahui sudah ada broker dengan kode CC yang menjadi top broker di saham BMRI mencapai Rp102, 5 pada kemarin.

Adapun jika melihat modal yang disiapkan deretan emiten bank besar ini untuk buyback secara berututan BBRI sebanyak Rp3 triliun, BBNI Rp1,5 triliun, dan BMRI Rp1,17 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research