Ancaman penyelundupan lintas negara masih perlu diwaspadai.
REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Bea Cukai dan instansi kepabeanan Malaysia, Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM) kembali melaksanakan Patroli Laut Terkoordinasi Indonesia Malaysia (Patkor Kastima) ke-29 Tahun 2025.
Upacara pembukaan kegiatan tahunan yang terlaksana pada Selasa (21/10/2025) di Batam, Kepualauan Riau menjadi momentum penting bagi keduanya untuk menegaskan komitmen bersama menjaga keamanan perairan strategis Selat Malaka dan sekitarnya.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi JKDM dalam kegiatan tersebut.
“Atas nama Bea Cukai, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kesediaan Jabatan Kastam Diraja Malaysia yang telah memenuhi undangan kami untuk menghadiri upacara pembukaan Patkor Kastima ke-29 tahun 2025,” katanya.
Ia menegaskan, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia yang memiliki nilai strategis tinggi dan menjadi tanggung jawab bersama kedua negara untuk menjaga stabilitas serta keamanan wilayah tersebut.
“Selama ini Bea Cukai dan JKDM mampu membuktikan komitmen menjaga keamanan Selat Malaka dari aktivitas ilegal, khususnya penyelundupan, melalui Operasi Patroli Laut Terkoordinasi Patkor Kastima yang kini telah memasuki tahun ke-29,” tutur Djaka.
Meski demikian, ia mengingatkan ancaman penyelundupan lintas negara masih perlu diwaspadai.
“Kegiatan ilegal seperti penyelundupan narkotika, rokok, minuman keras, tekstil, ballpressed, pasir timah, baby lobster, hingga perdagangan manusia masih menjadi ancaman serius yang membahayakan perekonomian masing-masing negara. Karena itu, Patkor Kastima perlu kita laksanakan secara berkelanjutan setiap tahun,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan tahun ini, wilayah operasi Patkor Kastima turut diperluas hingga perairan Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Serawak sebagai bagian dari uji coba penggabungan dengan Joint Task Force (JTF).
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan serta memperluas jangkauan kerja sama kedua lembaga.
“Bea Cukai berharap pelaksanaan operasi tidak hanya terbatas pada kegiatan taktis pengawasan di laut, tetapi juga ditingkatkan melalui sharing informasi yang efektif dan akurat untuk mengatasi penyelundupan. Modus penyelundupan saat ini semakin berkembang dengan memanfaatkan batas negara dan celah perbedaan aturan kepabeanan,” ujar Djaka.
Lebih lanjut, ia mendorong agar kolaborasi dan pertukaran informasi antara kedua pihak terus berlanjut, bahkan di luar periode operasi Patkor Kastima, sebagai bentuk penguatan kerja sama regional sekaligus mempererat hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Malaysia.
Menutup sambutannya, Dirjen Bea Cukai menyampaikan pesan khusus kepada seluruh personel yang bertugas. “Kepada satuan tugas patroli laut dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia yang melaksanakan Patkor Kastima ke-29A Tahun 2025, kami menyampaikan selamat bertugas. Semoga pelaksanaan operasi ini senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Kegiatan Patkor Kastima menjadi bukti nyata kolaborasi dua negara dalam memperkuat keamanan maritim kawasan dan mendukung stabilitas perdagangan internasional di jalur pelayaran vital dunia.