Daftar Emiten Blue Chip Bagi Dividen Jumbo di 2025, Siapa Terbesar?

6 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Dividen perusahaan menjadi hal yang ditunggu investor saham di Indonesia. Ada emiten dalam indeks LQ-45 yang telah membagikan dividen, namun ada pula yang berencana membagikannya dalam waktu dekat usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Sebagai contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menyelesaikan RUPST pada hari Senin (24/3/2025). Emiten bank pelat merah ini secara resmi mengumumkan pembagian dividen dari hasil laba tahun buku 2024.

BBRI sepakat membagikan 85% dari laba bersih tahun buku 2024 atau Rp 51,74 triliun sebagai dividen. Nilai tersebut setara dengan Rp 345 per lembar saham.

Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 20,46 triliun atau setara dengan Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen final yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 208,40.

Sementara itu, pada Selasa (25/3/2025), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menggelar RUPST di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta Selatan.

Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah penunjukan Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri yang baru serta kebijakan pembagian dividen.

BMRI memutuskan membagikan 78% dari laba tahun buku 2024 atau senilai Rp 43,5 triliun.

Dengan demikian investor akan mendapatkan setara Rp 466,18 per saham.

Sementara itu, sebesar Rp 12,27 triliun atau 22% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Sedangkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan membagikan dividen sebesar 65% dari total laba tahun buku 2024. Hal ini telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (26/3/2025).

Dengan demikian nilai dividen yang akan diterima pemegang saham adalah sebesar Rp374,05 per lembar saham.

Adapun secara total BNI akan membagikan Rp 13,95 triliun sebagai dividen dan Rp 7,51 triliun sisanya merupakan saldo laba di tahan.

Selain saham perbankan, PT XL Axiata Tbk (EXCL) merestui pembagian dividen sebesar Rp1,12 triliun dari laba tahun buku 2024.

Hal ini sebagaimana disebutkan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Rajeev Sethi dalam Konferensi pers hasil RUPST di Jakarta, Selasa, (25/3/2025).

"Keputusan pertama yang diambil adalah alokasi profit dari perusahaan untuk tahun keuangan berakhir Desember 31 2024 yang merupakan Rp1,12 triliun yang akan didistribusi ke pemilik perusahaan sebagai dividen. Dengan nilai Rp85,7 per saham," kata Rajeev.

Lebih lanjut, pada hari ini (26/3/2025), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dijadwalkan menggelar RUPST. Dengan agenda utama terkait persetujuan akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari rencana pelepasan unit usaha syariah (UUS) BTN Syariah untuk menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

Dalam prospektusnya, BTN merencanakan akuisisi seluruh saham BVIS dengan nilai mencapai Rp1,06 triliun. Saat ini, pemegang saham BVIS terdiri dari PT Victoria Investama Tbk. (80,18%), PT Bank Victoria International Tbk. (19,80%), dan Balai Harta Peninggalan Jakarta (0,0016%). Akuisisi ini akan dibiayai sepenuhnya dari dana internal BTN tanpa pinjaman dari pihak lain.

Selain akuisisi, RUPST BTN juga akan membahas penggunaan laba bersih tahun buku 2024, termasuk pembagian dividen. Persetujuan perubahan pengurus perseroan serta penetapan gaji, honorarium, dan insentif kinerja untuk direksi dan dewan komisaris tahun 2025 juga menjadi bagian dari agenda rapat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research