Cokelat Ini Dicari Saat Valentine-Dikira Produk Asing, Padahal Asli RI

1 month ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Valentine banyak orang membeli cokelat sebagai hadiah kepada orang terkasih. Salah satu produk yang sering dibeli adalah cokelat bermerek SilverQueen. 

Selama ini banyak orang mengira SilverQueen produk asing sebab namanya sangat kebarat-baratan. Namun, perkiraan tersebut salah sebab faktanya SilverQueen produk asli Indonesia tepatnya berasal dari Garut. 

Kemunculan SilverQueen di Garut tak terlepas dari ide cemerlang orang Tionghoa bernama Ming Chee Chuang. Menurut Forbes, Ming Chee Chuang adalah laki-laki asal Myanmar. Dia kabur dari Myanmar dan pergi ke Bandung untuk berdagang. Saat tiba di Indonesia pada 1942, dia membeli pabrik cokelat milik orang Belanda, yakni NV Ceres. 

Hanya saja, pengoperasian bisnis tak berjalan lancar. Sebab saat baru saja beroperasi, penjajahan Jepang baru dimulai. Alhasil, bisnis pun harus berhenti dan baru bisa lanjut kembali pada tahun 1950. 

Bersamaan dengan pembukaan kembali usaha, Chuang mengganti nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Tak disangka perubahan nama ini malah membawa berkah. Setelah pergantian nama itulah, cokelat buatan Ceres cukup dikenal.

Bahkan Presiden Soekarno hanya mau memakan cokelat produksi Ceres saking lezatnya. Saat perhelatan akbar Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung pun, cokelat Ceres menjadi hidangan utama.

Dari sinilah, Ceres kemudian naik daun. Sebenarnya, tak ada yang istimewa dari cokelat itu. Hanya kakao yang dicampurkan gula dan susu lalu diaduk dan disesuaikan dengan suhu pemanas. Hasil jadinya adalah cokelat cair berasa yang tak begitu kokoh. Alias, cokelat itu bukan benar-benar batangan seperti di masa kini.

Barulah ide membuat cokelat batangan baru muncul pada akhir 1950-an. Chuang kala itu ingin membekukan cokelat cair itu dalam bentuk batang. Sayang, cuaca tropis Garut dan Bandung tidak bisa membuat cokelat kokoh dan kuat. Maklum, saat itu tidak ada kulkas seperti sekarang.

"Chuang tidak kehabisan akal. Dia mencampur adonan cokelat dengan kacang mede yang membuat cokelat batangan seperti beton bertulang kuat. Produk cokelat batangan itulah yang kemudian diberi nama SilverQueen," tulis Forbes

Inovasi mencampurkan kacang mede ke dalam adonan cokelat membuka jalan kesuksesan Chuang. Masyarakat semakin menyukai cokelat buatan Ceres bernama SilverQueen. Apalagi, dengan bentuk begitu, cokelat tersebut bisa lebih awet dan bisa dibawa kemana saja.

Perlahan, pabrikan Ceres tak hanya memproduksi SilverQueen, tetapi juga meisies atau meses. Produk ini berbentuk butiran-butiran cokelat untuk pelengkap menyantap roti. Kelak, produk meses buatan Chuang dinamai Ceres. Kata Ceres sendiri bahkan sudah menjadi sebutan untuk semua merek meses.

Kini, Ming Chee Chuang sudah mewariskan Ceres dan SilverQuen kepada anak-anaknya. Anak Chuang mendirikan Petra Food dan kantor pusatnya berada di Singapura. PT Ceres termasuk anak perusahaan Petra Food. Selain dua produk yang sudah disebut itu, produk lain Ceres adalah: Ritz, Delfi, Chunky, wafer Briko, Top dan biskuit Selamat.

Coklat Silverqueen. (Instagram/@silverqueenid)Foto: Coklat Silverqueen. (Instagram/@silverqueenid)
Coklat Silverqueen. (Instagram/@silverqueenid)


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Dapat Warisan Pabrik dari Sang Ayah, Sosok Ini Jadi Raja Susu RI

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research