TNI Periksa 25 Anggota Terkait Insiden Ledakan Amunisi di Garut

6 hours ago 4

CNN Indonesia

Kamis, 15 Mei 2025 11:03 WIB

TNI total memeriksa 46 saksi terkait insiden ledakan amunisi di Garut yang menewaskan 13 orang. Investigasi fokus pada penyebab kehadiran warga sipil di lokasi. TNI sudah memeriksa total 46 orang saksi terkait insiden ledakan amunisi tak layak pakai yang menewaskan 13 orang di Garut, Jawa Barat. (Hakim Ghani/detikJabar)

Jakarta, CNN Indonesia --

TNI sudah memeriksa total 46 orang saksi terkait insiden ledakan amunisi tak layak pakai yang menewaskan 13 orang di Garut, Jawa Barat.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebut saksi yang diperiksa itu terdiri dari 25 anggota dan 21 warga sipil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang, dan dari unsur TNI ada 25 orang," ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/5).

Wahyu menyebut pemeriksaan dilakukan untuk mengusut rangkaian peristiwa yang terjadi baik sebelum dan sesudah ledakan. Ia mengatakan pemeriksaan juga dilakukan untuk mencari penyebab adanya warga sipil di lokasi pemusnahan amunisi.

Ia mengatakan saat ini tim investigasi tengah mencocokan keterangan para saksi dengan fakta dan temuan di lokasi kejadian. Nantinya, kata dia, seluruh hasil pemeriksaan itu juga akan dianalisis lebih lanjut sebelum disampaikan ke publik.

"Ada juga beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu. Kami memohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan keberadaan warga sipil di area pemusnahan amunisi untuk mengumpulkan sisa-sisa serpihan logam.

Kristomei mengatakan dari informasi yang diperolehnya, sudah jadi kebiasaan apabila ada pemusnahan dengan cara diledakkan banyak warga mendekat.

"Informasi yang kami dapat, kebiasaan yang ada, adalah apabila setelah peledakan itu masyarakat mendekat," kata Kristomei dalam wawancara dengan CNN TV, Senin (12/5).

"Kenapa mereka mendekat? Dalam rangka untuk mengambil sisa-sisa serpihan logam, tembaga, besi dari munisi-munisi yang sudah diledakkan tadi. Karena itu punya nilai jual," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan bagaimana bisa warga sipil mendekat ke lokasi pemusnahan jadi salah satu hal yang tengah diinvestigasi.

(fra/tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research