SBY: Krisis Iklim Itu Nyata, Bukan Fiksi, Bukan Hoaks

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan krisis iklim dan kerusakan lingkungan mengancam masa depan umat manusia.

"Kita semua tahu bahwa krisis iklim dan krisis lingkungan itu nyata, bukan fiksi, bukan hoaks," kata SBY dalam forum lecture series The Yudhoyono Institute bertajuk "Sustainable Growth with Equity" di Yogyakarta, Senin (12/5), dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut SBY, aksi nyata secara kolektif dan lintas batas menjadi sangat penting mengingat skala ancaman yang bersifat global.

"Oleh karena itu, aksi bersama kita juga harus nyata dan memberikan dampak yang nyata pula," ucap dia.

SBY menyoroti situasi dunia yang menurutnya semakin kompleks dan mencemaskan.

Alih-alih bersatu menangani ancaman bersama seperti perubahan iklim, menurut dia, banyak negara justru larut dalam konflik geopolitik, rivalitas kekuatan besar, hingga perang dagang dan perang ekonomi.

"Saya yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun dan ada dalam berbagai percaturan global, cukup prihatin melihat perkembangan dunia yang makin rumit, makin 'dangerous'," ujarnya.

Akibatnya, kata SBY, isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi kurang mendapat perhatian publik dibanding isu lainnya.

"Sekali lagi mengingatkan ada isu besar yang tidak boleh kita biarkan karena itu akan memberikan dampak buruk bagi semua bangsa di dunia," kata dia.

Menurut SBY, apabila negara-negara di dunia gagal membangun persatuan dan kerja sama, ia khawatir upaya mengatasi krisis iklim akan kehilangan daya dorong.

"Saya kira semua sepakat bahwa apa yang kita inginkan adalah dunia yang makin damai, dunia yang makin adil, dunia yang makin sejahtera, dunia yang memberikan harapan bagi siapapun terlepas dari ikatan identitas, terlepas dari batas-batas internasional," ucapnya.

Untuk itu, SBY mengajak seluruh elemen global termasuk perguruan tinggi untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mencari solusi konkret berbasis sains dan teknologi.

"Kita harus meningkatkan kebersamaan kita, kerja sama kita, kepedulian kita, solusi-solusi kita, termasuk kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang tepat," katanya.

Dalam forum lecture series The Yudhoyono Institute (TYI) yang juga dihadiri akademisi dari dalam dan luar negeri itu, SBY menyampaikan dukungannya atas berbagai inisiatif yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan prinsip keadilan.

"Kita percaya bahwa yang kita lakukan ini justru yang bisa menyelamatkan masa depan, bangsa-bangsa dan masa depan dunia, masa depan anak cucu kita," ujar SBY.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research