Pemprov DKI Bakal Bangun Jalur Bawah Tanah di Bundaran HI

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membuat jalur bawah tanah yang menghubungkan antara Wisma Nusantara dan Grand Hyatt di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Jalur bawah tanah itu rencananya juga terhubung dengan Hotel Indonesia Kempinski dan Hotel Mandarin Oriental.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan, pembangunan jalur bawah tanah itu upaya untuk membenahi kawasan Bundaran HI. Jalur itu nantinya juga menghubungkan lokasi-lokasi tersebut dengan Stasiun MRT Bundaran HI.

"Mudah-mudahan tahun depan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta sudah mempunyai yang disebut dengan penghubung atau tunneling dari Wisma Nusantara ke Grand Hyatt, kemudian ke Kempinski, ke Mandarin, dan tentunya juga turun ke MRT," kata Pramono di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).

Menurut dia, pembangunan jalur penghubung itu merupakan bagian awal dari pembenahan di kawasan tersebut. Ke depannya, ia juga berencana untuk membangun jalur penghubung antara Bundaran HI dan Dukuh Atas.

Jalur itu nantinya diperuntukkan bagi pejalan kaki yang hendak ke Dukuh Atas dari Bundaran HI atau sebaliknya. Dengan begitu, pilihan akses bagi masyarakat menjadi lebih banyak.

"Kalau siapa pun yang akan ke bandara dengan gampang akan bisa dilakukan berjalan kaki dari Bundaran HI sampai dengan Dukuh Atas, atau naik MRT. Kalau mau jalan lebih jauh dikit. Pilihannya makin banyak," ucap Pramono.

Bangun jembatan donat

Pramono menambahkan, Pemprov DKI juga sedang mempersiapkan untuk membangun pedestrian deck atau jembatan berbentuk donat khusus pejalan kaki yang menghubungkan berbagai layanan transportasi publik di kawasan Dukuh Atas. Keberadaan jembatan itu disebut akan memudahkan masyarakat berpindah transportasi publik di kawasan Hub Dukuh Atas.

"Dan yang penting, semua yang selama ini nge-WA saya, kalau di Dukuh Atas kehujanan, mudah-mudahan enggak kehujanan lagi, karena itulah yang memang selalu kami dengarkan, kami inginkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat," ujar Pramono.

Dia mengingatkan PT MRT sebagai BUMD Jakarta yang ditugaskan membuat jembatan donat itu benar-benar menjalankan tugasnya. Pasalnya, proyek pembangunan itu telah disampaikan kepada publik, bahkan kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Kalau sampai enggak selesai, awas Pak Dirut (MRT). Yang malu saya, lo. Bukan Pak Dirut, karena sudah woro-woro terus, ngomong di mana saja itu mau dibangun. Sampai Bapak Presiden pun sudah tahu, lo. Semuanya sudah tahu. Jadi, inilah yang menjadi prioritas," kata Pramono.

Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga, menyatakan pembangunan jembatan yang menghubungkan empat layanan transportasi publik itu, yaitu KRL, MRT, LRT, dan kereta bandara, itu tidak menggunakan APBD. Rencananya, jembatan itu bakal mulai dibangun pada tahun depan.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research