Layanan BWA Dihidupkan Lagi, DATA dan WIFI Bisa Dapat Berkah?

3 months ago 36

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan pita frekuensi 1,4 Ghz untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA).

Layanan BWA sendiri merupakan akses komunikasi data untuk spektrum frekuensi radio. Layanan diberikan untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokasi dengan packet switched dengan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT).

Pengumuman lelang frekuensi 1,4 GHz ini cukup mengejutkan karena pemerintah belum juga merealisasikan lelang tiga frekuensi yang diumumkan sebelumnya. Ketiganya adalah 700 Mhz, 2,6 Ghz, dan 26 Ghz.

Teknologi BWA sebelumnya pernah digulirkan oleh pemerintah di frekuensi 2,3 GHz. Namun, izin operator pengguna teknologi BWA dicabut pada Desember 2018.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan pita frekuensi 1,4 Ghz yang disebut untuk kebutuhan internet murah. Frekuensi tersebut akan digunakan untuk layanan internet rumah serta mendukung sektor pendidikan dan kesehatan.

Mengenai klaim internet murah, Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni menjelaskan pernyataan tersebut berdasarkan hasil kajian yang ada.

"Ya, karena ini kan apa ya sebagai akses ya kelihatannya dari teknologi yang menurut ITU ini benar-benar bisa memberikan aspek yang murah kepada masyarakat. Itu dari kajian sih," ujar Wayan ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (4/2/2025).

WIFI dan DATA Disebut Punya Kaitan Layanan BWA

Dua perusahaan telekomunikasi yang baru-baru ini mengguncang bursa yakni PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan PT Remala Abadi Tbk (DATA) dikabarkan memiliki keterkaitan dengan rencana Komdigi dalam mengalokasikan spektrum frekuensi 1,4 GHz untuk menghadirkan layanan internet murah bagi masyarakat.

Berbicara soal harga saham, sejak awal tahun WIFI sudah melejit lebih dari 300%, sementara DATA sudah naik 23% year-to-date. Sementara, jika ditarik lebih jauh, dalam setahun WIFI sudah terbang 976%, sementara DATA melesat 273% sejak IPO.

WIFI memiliki kaitan dengan rencana lelang itu seiring dengan keterlibatan-nya sebagai penyelenggara resmi jaringan komunikasi telekomunikasi yang terdaftar dalam layanan jaringan tetap lokal berbasis packet switched.

Sebagai perusahaan berbasis digital, WIFI memang memiliki pengalaman yang laus di bidang penyediaan internet dan infrastruktur telekomunisasi. Mereka fokus pada tiga pilar yakni, konektivitas, pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dan hiburan media.

Selama beberapa tahun terakhir, WIFI juga aktig menjalin kolabirasi strategis guna memperkuat bisnisnya. Salah satunya, pada September 2024, Surge bekerja sama dengan PT Indonesia Connectivity Investasi (Incovest) untuk mengembangkan jaringan internet murah bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, WIFI juga menggandeng 50 penyedia layanan Internet (ISP) lokal melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), dalam proyek penyediaan layanan telekomunikasi untuk memperluas infrastruktur internet.

Sementara itu, untuk DATA melalui anak usahanya PT PC 24 Cyber Indonesia dikabarkan bisa memiliki kaitan dengan rencana lelang frekuensi untuk BWA ini melalui  layanan jaringan tetap lokal berbasis packet switched. 

Sebagai informasi saja, DATA baru-baru ini merangkul PT Iforte Solusi Infotek (iForte) sebagai mitra strategis untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan kebutuhan investasi yang besar dalam penggelaran jaringan broadband.

Dengan masuknya iForte, DATA dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan jaringan backbone yang selama ini sudah dimiliki oleh anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research