Paus Leo "Lahir" Lagi Setelah 122 Tahun, Ini Nama Paus Paling Populer

13 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kardinal Robert Prevost resmi terpilih menjadi Paus baru Gereja Katolik menggantikan Paus Fransiskus. Kardinal Robert terpilih kurang dua hari, termasuk yang paling cepat dalam Sejarah.

Robert Prevost, sebagai Paus Leo XIV, adalah orang Amerika pertama yang jadi Paus dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik. Dia berusia 69 tahun, menghabiskan masa pelayanannya di Peru.

Sebelumnya, Robert Prevost adalah Prefek Departemen Uskup; presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin di bawah Paus Fransiskus.

Setelah melakukan pemungutan suara sejak kemarin, Rabu (7/5/2025) di Kapel Sistina, Gereja Katolik sedunia resmi memiliki Paus baru.

Artinya, dalam waktu sekitar 26 jam (secara total proses Konklaf dimulai, sejak ditutupnya pintu Kapel Sistia pada hari Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB), Paus ke-267 terpilih.

Konfirmasi terpilihnya Paus baru ditandai dengan munculnya asap putih dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, disambut riuh umat yang hadir menunggu Konklaf di lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan. Diikuti lonceng berdentang di Basilika Santo Petrus.

Konfirmasi berikutnya, Paus baru dinyatakan resmi sudah ada setelah diumumkan dari Basilika Santo Petrus, dengan ucapan "Habemus Papam", artinya "Kita Memiliki Paus".

Paus Leo XIV!

Sekitar hari Jumat (9/5/2025) pukul 00.20 WIB, terpantau dari tayangan langsung dari kanal Youtube jaringan televisi EWTN dari Vatikan, Cardinal Proto-Deacon, Kardinal Diakon senior dari balkon Basilika Santo Petrus mengumumkan nama Paus yang baru terpilih hasil Konklaf.

"Annutio vobis gaudium magnum, Habemus Papam!" yang artinya "Aku mengumumkan kepada kalian kabar sukacita besar, Kita memiliki Paus!"

Kardinal Robert Prevost yang terpilih menjadi Paus baru Gereja Katolik, memilih nama Paus Leo XIV.
Nama Paus Leo sudah lama tidak digunakan. Terakhir kali paus baru yang memakai Paus Leo adalah Paus Leo XIII yang memegang jabatan pada 1878-1903. Artinya, sudah lebih dari 122 tahun.

Paus Leo terakhir adalah Paus Leo XIII, yang lahir di Roma yang saat itu diduduki Prancis pada 1810. Ia menjabat sebagai paus dari tahun 1878 hingga wafatnya pada tahun 1903, menjadikan masa kepausannya selama 25 tahun sebagai yang terpanjang keempat dalam sejarah Gereja Katolik.

Paus Leo XIII dikenang sebagai paus yang menekankan ajaran sosial Katolik. Pada 1891, ia menulis surat terbuka terkenal kepada seluruh umat Katolik yang berjudul Rerum Novarum ("Tentang Perubahan Revolusioner"). Pamflet ini merefleksikan kehancuran yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri terhadap kehidupan para pekerja.

"Jika menilik sejarah, para Leo adalah paus yang kuat," kata Pastor Vito Crincoli kepada ABC News.

"Seperti Leo XIII, ia mencintai umatnya. Ia mencintai umatnya. Umatnya, ia menganggap manusia bukan mesin Pekerjaan seorang pria adalah cerminan martabatnya." Imbunya.

"Kita belum tahu ini, tetapi akan sangat menarik untuk mengetahui mengapa ia mengambil nama Leo," ujarnya.

Nama Paus Paling Populer

Setiap kali seorang Paus terpilih, dunia menanti dengan penuh rasa ingin tahu: nama apa yang akan dipilihnya? Di balik nama itu tersembunyi makna spiritual, pesan moral, dan kadang, sinyal arah kebijakan Gereja di masa mendatang.

Namun, dari ratusan tahun sejarah kepausan, ada satu nama yang menonjol karena paling sering digunakan: Yohanes.

Dengan total 23 Paus yang memilih nama Yohanes, nama ini bukan hanya populer, tetapi juga sarat akan simbolisme kesederhanaan, kasih, dan pembaruan. Apa yang membuat nama ini begitu istimewa? Dan bagaimana dengan nama-nama lain yang juga meninggalkan jejak kuat dalam sejarah Gereja?

Nama bukan sekadar gelar, tetapi sering kali menjadi kompas moral dan simbol identitas rohani bagi seorang Paus. Dari Yohanes yang penuh kasih, hingga Gregorius sang pembaru, pilihan nama menunjukkan kesinambungan sejarah dan arah baru bagi umat Katolik sedunia.

Di tengah dunia yang terus berubah, tradisi memilih nama Paus tetap menjadi salah satu simbol paling kuat dari kesinambungan iman dan harapan Gereja. Dan meskipun nama bisa sama, setiap Paus membawa makna dan kisahnya sendiri unik, manusiawi, dan ilahi.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research