Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham tersisa dua hari perdagangan sebelum tiba libur panjang lebaran yang mencapai satu minggu lebih.
Menjelang libur panjang, pergerakan pasar saham cukup bergairah dengan berada di zona hijau, bahkan diperkirakan hari ini pasar saham akan kembali sumringah dengan kembali di area penguatan. Banjirnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) perbankan dengan tebar-tebar dividen menjadi pemicu penguatan pasar saham.
Pada perdagangan kemarin Selasa (25/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,21% di level 6.235,62. Penguatan tersebut berhasil mematahkan pelemahan IHSG selama dua hari penurunan.
Dua hari kemarin, dua saham bank Himbara telah melaksanakan RUPST dan memberikan kabar baik bagi para investornya dengan membagikan dividen jumbo yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Pada hari ini Rabu (26/3/2025), berlanjut PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang akan melaksanakan RUPST untuk membeberkan sejumlah kabar baik bagi para investornya.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menyelesaikan RUPST pada Senin (24/3/2025). Emiten bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara resmi mengumumkan pembagian dividen dari hasil laba tahun buku 2024.
BBRI sepakat membagikan 85% dari laba bersih tahun buku 2024 atau Rp 51,74 triliun sebagai dividen. Nilai tersebut setara dengan Rp 345 per lembar saham.
Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 20,46 triliun atau setara dengan Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen final yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 208,40.
Untuk sisa dividen final tersebut, jika dibagi dengan harga saham BBRI di Rp3.610 per lembar, maka yield yang didapatkan setara 5,76%.
Sementara jika ditotal seluruhnya Rp354 per lembar, yield mencapai 9,56%.
Yield dividen BBRI ini terbilang cukup jumbo, berada di atas rata-rata lima tahun sebanyak 5,10% dan lebih tinggi dari rata-rata investasi deposito atau pasar uang.
Pembagian dividen dengan yield atraktif ini harapannya bisa jadi pemanis bagi pemegang saham BBRI di tengah pergerakan harga yang masih dalam tren turun.
Sementara itu, hari Selasa (25/3/2025), dalam RUPST PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), memutuskan membagikan 78% dari laba tahun buku 2024 atau senilai Rp 43,5 triliun.
Dengan demikian investor akan mendapatkan setara Rp 466,18 per saham. Maka jika berkaca pada penutupan perdagangan saham BMRI pada Selasa (25/3/2025) di level Rp4.740 per lembar saham, dividen yield BMRI tercatat sebesar 9,83%.
Sementara itu, sebesar Rp 12,27 triliun atau 22% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
Bila dirinci, pemerintah sebagai pengendali emiten bersandi BMRI akan menerima Rp 22,62 triliun yang jika sebelumnya disetorkan ke rekening kas umum negara, kini akan dikelola oleh Danantara.
Adapun, pada tahun lalu bank bersandi saham BMRI ini membagikan dividen senilai Rp 33,04 triliun dari laba bersih tahun buku 2023. Sehingga, pemegang saham memperoleh Rp 353,96 per lembar saham.
Sebagai informasi, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp55,78 triliun sepanjang tahun 2024. Perolehan tersebut tumbuh 1,31% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp55,06 triliun.
Mengutip laporan keuangan Bank Mandiri, pencapaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga dan syariah bersih sebesar Rp101,75 triliun, naik 6,12% yoy pada tahun 2024.
Pada fungsi intermediasi, penyaluran kredit Bank Mandiri tercatat melesat 19,36% yoy menjadi sebesar Rp1.623,21 triliun, pada periode yang berakhir Desember 2024.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 0,97% dan NPL net sebesar 0,33% per Desember 2024.
Pada penghimpunan dana, Bank Mandiri berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.698,89 triliun, tumbuh 7,74% yoy dari setahun sebelumnya Rp 1.576,94 triliun.
Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to depostit ratio (LDR) Bank Mandiri sebesar 98,04% per akhir tahun 2024, melambung dari setahun sebelumnya 86,75%.
Aset Bank Mandiri pun tercatat meningkat 11,63% yoy menjadi Rp2.427,22 triliun pada akhir tahun 2024.
Ramainya hasil RUPST perbankan himbara pekan ini bisa menjadi kesempatan emas untuk mengoleksi saham perbankan di harga murah saat performa keuangan masih baik dan pembagian dividen.
Sehingga saham-saham perbankan Himbara cukup menarik diperhatikan dari sentimen yang ada. Apalagi hari ini berlanjut pengumuman dividen dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang akan mendorong pergerakan positif bagi saham-saham perbankan.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)