Berlaku September, Begini Cara Raup Cuan dari Short Selling

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Short selling akan segera diberlakukan kembali. Penerapan rencana ini sudah banyak yang menanti,  terutama bagi para trader untuk meraup cuan dari pergerakan harga saham. Kondisi pasar saham yang kini masih tengah bergejolak juga menjadi peluang besar bagi para trader.

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan short selling pada 26 September 2025 setelah sebelumnya ditunda.

Direktur Perdagangan dan Peraturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan pihaknya juga melihat kondisi pasar dalam menerapkan kebijakan tersebut.

Irvan menjelaskan dalam penerapan kebijakan tersebut sangat bergantung pada kondisi pasar. "Kalau memang kondisinya tidak affordable ya kita mungkin akan berdiskusi lagi dengan OJK terkait dengan pembukaan perdagangan short sell," ucapnya.

Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia resmi menunda implementasi transaksi short selling hingga 26 September 2025. Keputusan itu tertuang dalam pengumuman BEI No. Peng-00074/BEI.POP/04-2025 tentang Penundaan Implementasi Transaksi Short Selling yang diterbitkan pada Kamis, 24 April 2025.

Sebelumnya,Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Inarno Djajadi mengatakan, pemberlakuan shortselling ditunda karena adanya volatilitas yang tinggi. Sehingga, pembukaan kembalinya akan dilakukan ketika pasar sudah stabil.

Namun, Inarno menegaskan, short selling akan tetap berlaku tahun ini.

Banyak pelaku pasar yang belum memahami cara meraup cuan dari transaksi Short Selling. Biasanya para trader berburu cuan dari kenaikan harga saham, jika menggunakan Short Selling justru sebaliknya, trader berburu cuan dari penurunan harga saham.

Short selling dilakukan dengan cara menjual saham yang belum dimiliki alias meminjam saham ke pihak Sekuritas, dengan harapan harga saham akan turun, lalu membelinya kembali dengan harga lebih murah untuk ambil selisih keuntungan.

Namun tak semua saham dapat di transaksikan dalam Short Selling. Hanya saham dalam Daftar Efek Margin & Daftar Efek Short Sell BEI yang boleh digunakan. Biasanya saham likuid, kapitalisasi besar, dan frekuensi transaksi tinggi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Mei 2025 tercatat 246 saham yang dapat ditransaksikan secara Margin.

Mekanisme dalam melakukan transaksi Short Selling, biasanya trader akan meminjam saham dari perusahaan sekuritas melalui fasilitas margin dan short selling. Trader menjual saham pinjaman di harga pasar saat ini. Trader pun memantau harga agar turun sesuai target. Saat harga turun, trader membeli kembali saham tersebut. Trader menyerahkan kembali saham ke sekuritas. Profit atau rugi dihitung dari selisih harga jual dan harga beli kembali, dikurangi biaya transaksi, margin interest, dan biaya pinjam saham.

Berikut gambaran cara untung dan rugi dari transaksi Short Selling yang telah dibuat oleh CNBC Indonesia Research.

short sellingFoto: short selling - susi cnbc

short sellingFoto: short selling - susi cnbc

Transaksi Short Selling memiliki banyak risiko, trader wajib memperhatikan risiko margin call jika harga naik. J ika harga saham malah naik, trader akan rugi karena membeli kembali di harga lebih mahal. Selain itu, biaya bunga margin dan pinjam saham akan mengurangi profit.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research