Jakarta, CNBC Indonesia - Sambut pagi dengan semangat meski pasar saham Tanah Air masih cenderung loyo apalagi usai saham-saham milik Prajogo Pangestu kompak terperosok.
Akan tetapi di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang disebabkan turunnya saham konglomerat tersebut, saham-saham di indeks LQ45 berhasil menguat dan bisa menjadi peluang untuk meraup cuan pada perdagangan hari ini Senin (10/2/2025).
Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (7/2/2025), IHSG ditutup ambruk 1,93% ke posisi 6.742,58. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.700 pada akhir perdagangan dan menjadi level terendah sejak 19 Juni 2024.
Saham-saham Prajogo menjadi penekan IHSG setelah adanya kabar bahwa tiga saham Prajogo yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) , PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berpotensi tidak masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Investable Market pada review Februari 2025.
Akan tetapi ditengah anjloknya saham-saham konglomerat Prajogo, beberapa saham di indeks LQ45 mengalami penguatan. Selain itu meskipun saham konglomerat tengah kompak mengalami penurunan, akan tetapi ada satu saham konglomerat yang masih mencetak rekor harga tertinggi baru dan kembali menjadi peluang cuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Saham perbankan plat merah yang masuk dalam jajaran indeks LQ45 ini berhasil menguat usai kejatuhan selama tiga hari beruntun. Hal ini pun menjadi peluang mulai berbalik arahnya saham-saham perbankan pada pekan ini.
Pada perdaganga Jumat (7/2/2025), saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ditutup menguat 0,47% di level Rp4.270 per lembar saham. Kini posisi harga saham BBNI tengah mendekati posisi support kuat di level Rp4.110 per lembar saham. Sementara saham BBNI memiliki peluang positif untuk menutup lubang atas atau GAP di area Rp4.700 per lembar saham. Jika tren penguatan berlanjut, tak menutup kemungkinan saham BBNI balik ke Rp5.000 per lembar saham.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Saham indeks LQ45 lainnya adalah di sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menunjukkan tanda penguatan dan kini berada di area konsolidasi usai tren penurunan yang cukup panjang.
Pada perdagangan sebelumnya Jumat (7/2/2025), saham TLKM menguat 1,17% di level Rp2.590 per lembar saham. Kini saham TLKM tengah berada di support kuat di level Rp2.500 per lembar saham. Sementara peluang kenaikan harga saham TLKM berada di GAP Rp2.820 per lembar saham. Jika saham TLKM berhasil menuju penguatan tajam, maka saham TLKM berpotensi balik ke level Rp3.000 per lembar saham.
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Saham yang terafiliasi dengan adik Presiden Prabowo Subianto yakni Hashim S Djojohadikusumo masih terus melaju mencetak rekor harga saham tertinggi baru. Seperti diketahui, Hashim melalui PT Arsari Sentra Data (ASD) telah melakukan Akta Jual Beli dan pengoperalihan hak atas saham PT Investasi Sukses Bersama (ISB) sebesar 45%, pengendali PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge.
Kini saham WIFI tengah dalam tren penguatan atau dalam mode strong uptrend. Meskipun sempat di suspen, kini saham WIFI masuk dalam papan pemantauan khusus yakni diperdagangkan melalui skema lelang periodik alias full-call auction (FCA).
Meskipun masuk dalam transaksi FCA, akan tetapi saham WIFI justru tetap diminati dan terus mencetak rekor harga saham tertinggi baru. Tak menutup kemungkinan peran dari adik Prabowo tersebut masih menjadi sentimen positif pada pekan ini untuk melanjutkan kenaikan saham WIFI.
Sanggahan: Artikel rekomendasi saham ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)