IHSG Babak Belur 5% Seminggu, Asing Ramai Jualan di Sektor Ini!

2 months ago 35

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu menjadi periode yang berat bagi pasar saham RI, yang tercermin Indeks Harga Saham Gabungan yang anjlok 5%.

Ambruknya IHSG dalam sepekan itu menjadi yang terparah dalam lebih dari dua tahun. Depresiasi ini kemudian mengakumulasi kejatuhan IHSG mencapai 6,13% sejak awal tahun.

Seiring dengan kejatuhan IHSG, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah aliran dana keluar asing yang masih deras mencapai Rp3,9 triliun di pasar reguler dari periode 3 - 7 Februari 2025.

Adapun sektor yang paling kena serbuan aksi lego investor asing ini adalah sektor keuangan. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami punishment paling berat dengan net sell asing mencapai Rp2,27 triliun, diikuti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp839,9 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp198,6 miliar, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp45,9 miliar.

Selain sektor perbankan, berikut rincian 20 saham emiten yang paling banyak dijual asing selama sepekan terakhir :

Kami mencermati sepekan lalu cukup sulit bagi IHSG karena memang ada banyak sentimen negatif menyelimuti. Hal itu juga menjadi alasan kenapa investor asing cenderung keluar terlebih dahulu untuk antisipasi.

1. Ekonomi RI "Hanya" Tumbuh 5% di 2024

Indonesia memasuki 2025 dengan kondisi perekonomian yang mengalami pelemahan dari tahun sebelumnya. Hal ini ditegaskan dengan laporan angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024.

PDB Indonesia tumbuh melambat sebesar 5,03% (yoy) pada 2024, dibandingkan tahun sebelumnya 5,05% (yoy). Realisasi pertumbuhan ini terendah dalam 3 tahun terakhir.

Lembaga Penyeledikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) FEB UI mengungkapkan angka pertumbuhan PDB terakhir menggambarkan kondisi suram dan menguatkan indikasi adanya permasalahan struktural yang membuat perekonomian Indonesia tidak mampu tumbuh 5% tanpa adanya faktor musiman.

Setelah berlalunya periode mudik saat Hari Raya Idul Fitri dan periode libur sekolah di triwulan kedua 2024, berbagai sektor perekonomian mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti sektor transportasi dan pergudangan, jasa usaha, dan akomodasi dan makanan minuman.

"Kondisi ini bukanlah fenomena baru. Kondisi serupa terjadi di tahun 2023 saat perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh 4,94% (yoy) di triwulan ketiga tahun tersebut," tulis Kelompok Kajian Makroekonomi, Keuangan, dan Ekonomi Politik LPEM FEB UI, Kamis (6/2/2025).

LPEM UI menegaskan daya beli yang menurun, kelas menengah yang menyusut, dan penurunan produktivitas sektoral yang berkepanjangan memberikan sinyal yang jelas adanya masalah struktural yang signifikan, sebagaimana tercermin dalam angka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024.

Hal ini dapat memberatkan langkah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintahan baru telah menetapkan agenda ambisius untuk mendorong pertumbuhan PDB Indonesia menjadi 8% dari kondisi normal saat ini sebesar 5%.

2. Anggaran IKN Diblokir

Sentimen soal proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali disorot publik lantaran dikhawatirkan mangkrak, menyusul kabar anggaran IKN yang diblokir guna efisiensi anggaran untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU), Dody Hanggodo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

"Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada semua, kan tadi saya bilang, anggaran kita diblokir semua. Kok tanya progres gimana sih, anggarannya yang nggak ada," kata Dody

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025, pemangkasan anggaran pada Kementerian PU sebesar Rp81,38 triliun.

Dody bahkan sempat berseloroh soal adanya kondisi pemangkasan anggaran ini. Dia menyebut satu-satunya progres dari realisasi anggaran saat ini hanyalah untuk makan siang Menteri.

"Progresnya? Ya, buat beli makan siangnya Pak Menteri," ujarnya sambil tertawa.

Dalam kondisi anggaran yang masih diblokir, Kementerian PU memutuskan untuk fokus pada program yang lebih mendesak, salah satunya adalah persiapan angkutan mudik Lebaran 2025.

"Ya nanti itu tunggu, satu-satu dulu. Anggarannya dibuka, kita diskusi lagi nih. Yang paling depan mata ini apa? Lebaran. Kita sukseskan Lebaran dulu, setelah itu baru (yang lain)," ucap dia.

Sebagai informasi, proses pembangunan IKN sendiri telah mencapai 87,9% hingga 31 Desember 2024 lalu. Selama tahun 2024, proyek ini telah menyerap anggaran sebesar Rp40,29 triliun.

3. Perang Dagang Dimulai : China Aktifkan Serangan Balasan

Setelah pekan lalu, kenaikan tarif impor AS untuk barang-barang dari China berlaku sebesar 10%.

Kini China melakukan serangan balasan dengan mengenakan tarif 15% untuk produk batu bara dan liquid natural gas (LNG), serta 10% untuk minyak mentah, meskin pertanian, dan mobil ber CC besar. Kedua tarif ini akan resmi berlaku pada Senin hari ini (10/2/2025).

Kami melihat hal ini tentu akan menjadi hal sulit bagi produsen AS untuk ekspor ke China lantaran harga produk mereka akan jadi lebih mahal.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research